Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Imam At-Tirmidzi

Khazanah keilmuan Islam klasik mencatat sosok Imam Tirmidzi sebagai salah satu periwayat dan ahli Hadis utama, selain Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Abu Daud, dan sederet nama lainnya. Karyanya, Kitab Al-jami’, atau biasa dikenal dengan kitab jami’ Timidzi, mejadi salah satu rujukan penting berkaitan masalah Hadis dan ilmunya, serta termasuk dalam Kutubus Sittah (enam kitab pokok di bidang Hadis) dan ensiklopedia Hadis terkenal. Sosok penuh tawadhu’ dan ahli ibadah ini tak lain adalah Imam Tirmidzi.

Lahir dan Mencari Ilmu 

Dilansir dari nuonline, Imam At-Tarmidzi lahir dari seorang ayah bernama 'Isa. Tidak ada data yang pasti tahun berapa ia lahir. Dr. Nuruddin 'ltr, berdasarkan hitungan masehi, memperkaitkan tahun lahirnya adalah 209 H.

Nama lengkap imam At-Tarmidzi adalah Al-Hafiz Abu Isa Muhammad bin Isa bin Saurah bin Ad-Dahhak As-Sulami At-tirmidzi.

Dalam perjalannya menuntut ilmu imam At-Tarmidzi dilansir dari islami.co sebagaimana ulama hadis lainnya, imam At-Tarmidzi sejak kecil sudah bergelut dengan hadis, hingga pada akhirnya ia pun pergi ke Hijaz, Irak Khurasan, Bukhara dan sebagainya. Hadis yang ia peroleh langsung dihafal dan dicatat selama perjalanan maupun ketika sudah sampai di suatu tempat.

Guru imam At-Tarmidzi

Bagi seorang ulama besar imam At-Tarmidzi mempunyai guru dalam pencarian ilmunya dilansir dari muslim.or.id teridir dari lima guru imam At-Tarmidzi di antaranya adalah

1. Ishaq bin Rahawaih

2. Imam Bukhari

3. Imam Muslim

4. Imam Abu Dawud

5. Qutaibah bin Sa'id 

Karya Imam At-Tarmidzi

Imam Tirmidzi banyak mengarang kitab diantaranya, Kitab Al-ilal, Kitab Asma Ash-Shahabah, Kitab Al-Asma’ Al-Kuna, dan yang terkenal adalah Kitab As-Sunan. Dalam bab Hadist Hasan disebutkan bahwa Sunan At-Tirmidzi adalah induk Hadist Hasan. Dalam kitab tersebut ada empat bagian: pertama bagian yang dipastikan kesahihannya, kedua bagian yang mencapai syarat, Abu Daud dan An-Nasai’, ketiga bagian yang jelas illatnya, keempat dalam hal yang ia terangkan dalam katanya sendiri. ‘’Yang kutakhrijkan dalam kitabku ini adalah Hadist yang telah diamalkan oleh sebagian ulama’’.

Diantara keistimewaan kitab As-Sunan adalah yang diisyaratkan oleh Abdullah bin Muhammd Al-Anshari dengan ucapan beliau: ‘kitab At-Tirmidzi bagiku lebih terang dari pada kitab Al-Bukhari dan Muslim’. Kitab At-Tirmidzi menurutnya bisa dicapai oleh setiap orang, baik ahli fiqih ahli Hadist atau ahli yang lainnya.

Setelah menjalani perjalanan panjang untuk belajar, mencatat, berdiskusi, bertukar pikiran dan mengarang pada ahir hidupnya dia menderita penyakit buta, beberapa tahun lamanya. Dalam keadaan seperti inilah Imam At-Tirmidzi kemudian meninggal. Ia wafat di Tirmidzi pada malam Senin, 13 Rajab tahun 279 H/8 Oktober 892 dalam usia 70 tahun.