Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Permulaian Dakwah Islam di Yatsrib

Dakwah Islam ialah sarana untuk menyebarkan agama Islam, Kota Yatsrib merupakan salah satau wilayah dari dua kota paling suci bagi umat Islam. Kota Yatsrib (Madinh) terletak di wilayah Hejaz di Arab Saudi sebagaian bara, selitar 443 kilometer.

Dilansr dari buku Sirah Nabi karya Syaikh Shafiyyurahman Al-Mubarakfuri menjelakan. Ketika mereka kembali ke Yatsrib, Rasulullah Saw. mengirimkan bersama mereka Mush’ab ibn Umar ra. Untuk mengajarkan Al-Qur’an dan memberi pemahaman agama kepada mereka.

Kemudian Mush’ab Ibn Umar yang memiliki kunyah (julukan), tinggal di rumah as’ad ibn Zurarah. Keduanya aktif dalam menyebarkan risalah Islam kepada orang-orang di samah. Ketua kabilah Aus, Sa’ad ibn Mu’adz, berkata kepada sepupunya, Usaid ibn Khudhir. “Hendaknya engkau temui kedua orang laki-laki yang datang ke tempat kita hanya untuk membodohi. Orang-orang lemeh di antara kita. Berilah keduanya perlindungan keras!”

Usaid lalau mengambil tombaknya dan berangkat menemui keduanya. Ketika As’ad ibn Zurarah melihat melihat Usaid, dia berkata kepada Mush’ab. “dia adalah pemuka kaumnya. Dia datang menemui mu. Memehon kepada Allah dan bijaksanalah menghadapinya!”

Usaid lalu berdiri di hadapan Sa’ad dan Mus’ab, lalu berkata. “Apa maksud kedatangan kalian berdua kepada kami? Pergilah kalian berdua! Jika kalian masih memiliki kepentingan yang berhubungan dengan diri kalian sendiri!”

Mush’an berkata, “Ada baiknya engaku duduk dulu dan mendengarkan sesuatu penjelasan. Jika engkau menyukai perkara (yang aku jelaskan) ini, engkau bisa menerimanya. Tapi jika engakau tidak menyukainya, kami tidak akan menahan hal-hal yang membantumu membencinya.”

“Engkau menawarkan penawaran yang adil!” timpal Usaid seraya menacapkan tombaknya ke tanah, lalu duduk.

Setelah itu, Mush’ab menjelaskan Islam dan membacakan Al-Quran kepadnya Mendengar hal itu, Usaid pun menjadi kagum demham Islam. Tidak lama kemudian, Usaid memeluk Islam dan bersaksi dengan kesaksian yang benar. Usaid lalu pulang dan bersisasat untuk mempertahankan As’ad ibn Zurarah dan Mush’ab ibn Umar dengan Sa’ad ibn Mu’adz.

Usad berkata kepada Sa’ad. “aku sudah berbicara dengan keduanya. Wallahi! Aku tidak melihat ketakutan kepada diri keduanya. Padahal aku telah melarang keduanya. Namun, keduanya berkata, ‘kami akan melakukan apa yang kamu sukai.’”

Usaid melanjukan lagih, “aku juga telah menceritakan kepada keduanya bahwa Bani Haritsah telah keluar dari perkampungan untuk membununh As’ad ibn Zurarah. Hal itu karena mereka mengetahui bahwa dia adalah putra bibimu. Mereka bermaksud melindungi mu.”

Mendengar perkataan Usaid, Sa’ad marah, lalu menemui Sa’ad dan Mush’ab. Ketika Sa’ad melihat keduanya dalam keadaan tenang, dia menyadari bahwa Usaid mengingatkannya mendnegar perkataan dua orang yang ada di hadapnnya itu. Kenudian Mush’ab memperlakukan Sa’ad sebagaimana sebelumnya dia memperkakukan Usaid. Allah memberikan petunjuk kepada Sa’ad untuk memeluk Islam. Sa’ad pun masuk Islam dan bersaksi dengan kesaksian yang benar.

Setelah itu, sa’ad kembali menemui kaumnya. Dia berkata. “Wahai Bani Abdul Asyhal! Apa yang kalian ketahui tentang diriku ditengah-tengah kalian?”

“engkau adalah pimpinan kami dan memiliki pendapat yang paling utama di antara kami!” jawab mereka serempak.

Sa’ad melanjutkan perkatannya, “sesungguhnya ucapan kaum laki-laki dan wanita kalian terhadapku adalah haram, hingga kalain beriman kepada Allah dan Rasul-nya.

Semenjak itu, di permukiman Bani Abdul Asyhal, tidak satupun laki-laki dan wanita yang tinggal, kecuali muslimin dan muslimah. Hanya orang laki-laki bernama Al-Ushairam yang kesilamnnya terlambat, yaitu ketika perang Uhud. Dia kemudian masuk Islam dan mati syahid di jalan Allah sebelum sempat bersujud kepada Allah sekalipun (baca: Shalat)

Mush’ab ibn Umar pun kembali ke Makkah menjelang musim haji engan membawa banyak kabar gembira (seputar dakwah Islam di Madinah) seperti gambaran kemenangan tadi.