Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Konsep Pembentukan Bumi Menurt Al-Qur’an


Kali ini kita akan berbicara mengenai perbentukan bumi secara ilmiah banyak sekalai mengani teori-teori mengei perbentukan bumi. Namun Al-Qur’an juga mempunyai konsep terhadap pembentukan bumi. Konsep tersbut mempunyai suatu pemahaman yang sama dengan teori-teori yang ada. Bumi merupakan tatasurya yang kini menjadi landasan pijakan manusia untuk hidup.

Ilmu sains yang sangat membatu untuk memecahkan suatu permsalahan dengan ilmiah, naum terkadang kita suka lupa bahwa dalam Al-Qur’an juga banyak sekali ilmu yang berkitan dengan sains, mari kita buktikan ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan terbentuknya muka bumi.

Pernahkah kalian mengathui bahwa langit dan bumi pernah berpadu, mungkin rasanya tidak masuk awal bahkan langit sangat luas apa bila dibandingkan dengan dengan luasnya pelanet bumi. Jika keduanya pernah menatu ada kemungkinan, bahwa bahan dasar pembentukannya sama. Dari pernyatan tersebut akan memunculkan pertanyan-pertanyaan berikutnya yang sangat sulit di jawab. Satu hal yang perlu kita catat adalah tidak mungkin bahwa Al-Qur’an menyebutkan informasi tersbut jika tidak mengandung makna yang sangat luar biasa.

Dalam bukunya Ir. Agus Haryo Sdarmojo Histori of Earth, menjelaskan bawa sains modern telah menjelaskan bahwa tanda-tanda jejak atau proses kelahiran bintang-bintang dan galaksi telah terteteksi telesko-teleskop canggih seperti Hubbile pada abad ke-20. Adakah temuan antara sain dan penjelasan Ai-Qur’an?

Kelahiran alam semesta ternyata dimulai sejak sekitar 18 miliar tahun yang lalu, yaitu sebelum sebelum terjadinya ledakan kosmis sangat dahsyat dari sebuah titik singulartus. Ledakan itu dijenal dengan peristiwa Big Bang yang terjadi sekitar 13,7 miliar tahun yang lalu. Prof. Jean Claude Batelere dari College de France menyajikan tiga acuan untuk mendekteksi terjadinya ledakan kosmis tersebut, yaitu elemen kimia (chemical element) tertua, klaster bintang (globular cluster) tertua, dan bintang kurcaci putih (white dwarf star) tertua di jagat raya. 

Dari informs tersebut, kita dapat menganalogikan proses dari sebuah titik sampai terjadi sayu ledakan dahsyat kosmis ternyata membutuhkan waktu kurang lebih 4,3 miliar tahun. Masa ini hamper sama dengan umr Planet Bumi, yaitu sekitar 4,56 milyar tahun.

Peristiwa Big Bang yang telah dikemukakan oleh Georges Lemaitre dan George Gamow pada 1930-an, serta Stphen Hawking pada 1980 tersebut telah menjelskan bahwa alam sementara awalnya tersusun dari sebuah titi yang sangat rapat, pdat dan panas, yang disebut singlularitas, yaiut sebuah titik inilah suatu ledakan kosmis mahadsyat yang disebut sebagi Big Bang terjadi dan membentuk atom-atom hydrogen (H), helium (He), Proton, electron, dan neutron dalam hitungan menit.

Sejak saat itu, masa kesemetaan alam semntara terjadi. Bintang-bintang, proto-proto galaksi, galaksi-galaksi, dan quasar mulai terbentuk. Semuanya terkendali dalam jarring-jaring gravitasi yang sudahterbentuk sejak awal sebelum ledakan kosmis tersebut. Selanjutnya, alam semesta mengembang dan bergesaer dingin.

Ternyata, Allah Swt berfirman pada surat QS Al-Anbiya (21); 30

Artinya, “Dan apakah orang-oarang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan Bumi keduanya dahulu adalah satu yang padu, kemudian kami pisahkan antara keduanya; dan kami jadikan segala sesuatu yang hidup dari air; Mengapa mereka juga tidak beriman?”. (QS Al-Anbiya [21]; 30)

Peristiwa Big Bang itu dijelaskan oleh Allah Swt dalam Al-Qur’an dengan indah bahwa “ langit dan Bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian kami pisahkan antara keduanya”. Selanjutnya, Allah Swt menjelaskan bahwa segala sesuatu yang hidup itu diciptakan dari air.

Ternyata, Al-Qur’an menyajikan informasi yang sangat akurat bahw apada awal langit dan Bumi memang berpadu dalam satu titik singularitas sebagai asal segala yang ada di jagat raya.

Selanjutnya, kita mungkin berpikir bahwa semua kehidupan itu bersala dari air. Tiga ahli kosmologi dan astronomi, yaitu Georhes Lemaitre, George Gamow, dan Stephen Hawking menjelaskan atom-atom tertebntuk sejak peristiwa Big Beng adalah atom hydrogen (H) dan Helium (He). Bahkan air terdiri atom hydrogen dan oksigen (H₂O)? artinya, sejak 1.400 tahun silam Al-Qur’an telah menyebutkan jauh sebelum tiga pakar tersebut mengemukakan teorinya.

Berdasarkan pengamatan para ahli, alam semesta mengembang dengan laju percepatan yang sangat mengherankan dan menakjubkan setelah proses pembentukannya. Salah satu cara untuk memahami konsep pengembangannya alam semsta adalah dengan mengambar titik-titik, sebagai perumpamaan galaksi-galaksi, di atas sebuah balon. Ke titik balon itu ditiup, setiap titik tersebut saling bergerak menjauh.

Apabila seorang melihat alam semsta dari sebuah galaksi, semua galaksi akan terlihat saling menjauh. Galaksi yang jauh tersebut bergerak semakin menjauh satu sama lainlebih cepat disbanding dengan galaksi yang lebih dekat. Itulah penjelasan hokum Hubble.

Dalam ayat Al-Qur’an, Allah Swt. telah memparkan dengan sangat jelas bahwa semesta alam memang meluas atau mengembang. Dalam surat QS Adz-Dzariyat [51]; 47, artinya “Dan laingit Kami bangun dengan kekuasan (Kami) dan sesungguhnya kami benar-benar meluaskan (menyembunyikan)-Nya”. (QS Adz-Dzariyat [51]; 47).

Dalam ayat tersebut ada kata musi’in dalam bahasa Arab sangatlah tepat diterjemahkan sabagi “meluaskan” atau “mengembangkan” yang sesuai dengan penjelasan sains kini bahwa alam semsta memang meluas atau berkembang.

Berdasakan teori Big Bang yang telah diterima, alam semsta sekitara 13,7 miliar tahuan lalau terus mengembang sejak saat itu. Pakar-pakar astronomis menenali empat metode grafik alam semsta di masa yang akan datang, yaitu accelerating expansion (pengembangan yang bertambah cepat) open universe (alam semesta terbuka), flet universe (alam semesta datar), dan closed universe (alam semesta tertutup). Model closed universe menjelaskan bahwa sesuatu saat alam semsta akan mengetut.

Suatu saat nanti terjadi Big Crunch, yaitu tabrakan seluruh isi alam semsta yang terjadi dari kumpulan galaksi, bintang, dan planet. Hal ini adalah kebalikan dari awal pembentukannya. Alam semesta perlahan menuju titik keseimbangan barunya dan akhirnya kehilangan tetnaga sehingga tersedot kembali oleh gaya gravitasi awal embentukannya. 

Dalam Al-Qur’an telah mnejeskan seperti penjelasan model keempat tersebut, seperti firman Allah Swt. Yang artinya, "(Ingatlah) pada hari langit Kami gulung seperti menggulung lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama, begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah satu janji yang pati Kami tepati; sungguh, Kami akan melaksankannya”. (QS Al-Anbya [21]: 104).

Dalam Al-Qur’an surat (QS Al-Haqqah [96]: 15-16) juga menjlaskan yang artinya; “Maka pada hari itu terjadilah hari Kiamat, dan terbelah langit, karena pada hari itu langit menjadi rapuh”. (QS Al-Haqqah [96]: 15-16).

Subhanallah, Allah Swt. telah jelas mengatakan… sebab bagai mana Kami telah memuali penciptaan pertama, begitulah Kami akan mengulanginya. Tetapi sekali dikasih yang disajikan Al-Qur’an bahwa apabila kali pertama langit akan dikembangkan olehNya melalui prosesyang dalam sain di sebut Bih Crunch. Hal ini termasuk dalam firman-Nya.. dan terbelah lah langit, karena pada hari itu langit menjadi rapuh.

Mengapa Allah Swt. mengatakan bahwa pada waktu itu kiamat langit menjadi “rapuh”? Menurut penjelasan sains, suatu saat energi percepatan dan mengembangnya dalam semsta kan seimbang dalam gaya tariknya atau dapat dikatakan sama dnegan nol. Selanjutnya, gaya Tarik awalnya perlahan-lahan menarik semua benda langit yang berpencar untuk disatukan kembali pada titik awal. Itulah awal terjadinya kehancuran alam semesta atau yang disebut kiamat kubro. Wallahualam bissawab.

Artinya, kita menjadi makna ungkapan Allah Swt. kun fayakun yang artinya “Jadilah, maka terjadilah”. Ternyata, konsep seketika dalam dimesni waktu Allah Swt. membutuhkan lebih 18 miliat tahun dalam dimensi waktu manusia. Maka penggalan firman tersebt mencangkup seluruh proses perubahan dari sebuah titik menjadi alam semsta yang berisi miliaran galksi atau triliunan bintang. Salah satu bingtangnya disebut Matahari yang berada dalam gugusan bintang Bimasakti (Milky Way), tempat bumi tepat Bumi kita mengorbit pada instansinya. Wallahualam bissawab.

Baca lebih Lanjut buku dari Ir. Agus Haryo Sdarmojo Histori of Earth

Penulis   : Hermawan Arisusanto, S. Hum
Editor     : Hermawan Arisusanto, S. Hum