Dinamika Penduduk Eropa
Pada tahun 2005 jumlah penduduk Eropa mencapai 730.000.000 jiwa. Pada tahun 2015, angka tersebut bertambah menjadi 742.000.000 jiwa. Ini berarti terjadi penambahan sebesar 12.000.000 jiwa dalam kurun waktu 10 tahun. Penambahan tersebut lebih rendah dari Asia dan Amerika. Mengapa demikian?
Pertambahan penduduk Eropa yang relatif lebih rendah tidak lepas dari angka kelahiran yang lebih kecil dari dua benua sebelumnya, yaitu Amerika dan Asia. Angka kelahiran hanya 11 jiwa per 1.000 penduduk dan angka kematian juga sama yaitu 11 kematian tiap 1.000 penduduk. Bertambahnya. penduduk Eropa disumbang dari migrasi masuk ke Eropa dari benua lainnya. Laju pertumbuhan penduduk Eropa sangat rendah bahkan kurang dari 1%, yaitu hanya 0,2% per tahun.
Penduduk Eropa tersebar di sejumlah wilayah. Umumnya konsentrasi penduduk berada di Eropa Utara, Selatan, dan Barat. Konsentrasi penduduk tampak pada kota-kota besar dan sekitarnya, seperti Amsterdam, Brussel, London, Madrid, dan Warsawa. Di Jerman, konsentrasi penduduk tidak hanya sekitar pantai tetapi juga sampai pedalaman mengingat banyak kota dan industri yang dibangun sampai ke daerah pedalaman benua. Demikian halnya dengan Kota Madrid yang berada jauh di pedalaman, memiliki konsentrasi penduduk yang tinggi.
Penduduk Eropa menunjukkan bahwa sebesar 16 persen kurang dari 15 tahun dan sebesar 17 persen berusia 65 tahun atau lebih. Ini berarti 33 persen penduduk Eropa termasuk kategori tidak produktif. Sebesar 67 persen penduduknya berusia antara 15 tahun sampai 65 tahun dan termasuk penduduk kelompok produktif.
Penduduk Eropa umumnya memiliki kualitas hidup sangat tinggi dan tinggi. Negara di Eropa dengan kualitas penduduk sangat tinggi umumnya berada di Eropa Barat, Utara, dan Selatan, sedangkan untuk Eropa timur kualitasnya tergolong tinggi. Negara dengan kualitas penduduk sangat tinggi di antaranya Inggris, Jerman, Perancis, dan Spanyol. Negara dengan kualitas penduduk tinggi di antaranya adalah Rumania, Ukraina, dan Bulgaria.
Penduduk Eropa sangat beragam, namun sebagian besar penduduknya termasuk keturunan induk bangsa Kaukasoid yang terbagi menjadi beberapasuku bangsa. Berdasarkan ras dan ciri fisiknya, penduduk Eropa dikelompokkan menjadi lima suku bangsa, yaitu sebagai berikut.
Bangsa Nordik, ciri fisik suku bangsa ini memiliki rambut pirang, mata biru, tengkorak panjang, dan muka sempit. Mereka banyak tinggal di Eropa Barat dan Eropa Utara, yaitu Norwegia, Inggris, Denmark, Belanda, Swedia, Belgia, dan Jerman bagian utara.
Bangsa Alpen, ciri fisik memiliki rambut hitam, mata hitam, tengkorak lebar, dan tidak terlalu tinggi. Suku bangsa ini banyak terdapat di Eropa Tengah dan Eropa Selatan, yaitu Perancis, Swiss, Polandia, Austria, dan Jerman bagian selatan.
Bangsa Mediteran, ciri fisik memiliki rambut hitam, mata hitam, badan dan tengkorak menyerupai bangsa Nordik, terdapat di kawasan Eropa Selatan, yaitu Yunani, Italia, Portugis, dan Spanyol.
Bangsa Slavia, ciri fisik menyerupai bangsa Alpen. Mereka banyak tinggal di Eropa Timur yaitu Kroasia, Bulgaria, Serbia, Montonegro, Ceko, Rusia, Ukraina, dan Slovakia.
Bangsa Dinarik, ciri memiliki rambut gelap dan banyak terdapat di Rumania.
Penduduk Eropa menganut beragam agama. Agama dengan jumlah pemeluk terbanyak ialah Katolik Roma tersebar di Perancis, Spanyol, Portugal, Italia, Irlandia, Belgia, Jerman bagian selatan, dan Polandia. Kelompok terbesar kedua ialah Kristen Protestan yang sebagian besar berada di negara-negara Eropa Utara dan Eropa Tengah seperti Inggris, Skotlandia, Jerman bagian utara, Belanda, dan negara-negara Skandinavia. Kelompok terbesar ketiga adalah pemeluk Kristen Ortodoks yang umumnya tinggal di Rusia, Ukraina, Belarusia, Yunani, Bulgaria, Rumania, serta Serbia dan Montenegro.
Hampir di setiap negara Eropa terdapat banyak komunitas pemeluk Yahudi dengan jumlah terbanyak di Rusia. Agama Islam banyak dianut oleh penduduk Eropa Timur. Di Bosnia dan Albania, Islam merupakan agama dengan jumlah pemeluk terbanyak, sedangkan di negara Jerman, Perancis, dan Belanda, Islam menjadi agama dengan jumlah pemeluk terbanyak kedua.
Benua Eropa memiliki banyak ragam bahasa dan kebanyakan negara memiliki setidaknya satu bahasa resmi. Bahasa Inggris merupakan bahasa di Eropa yang kemudian menjadi bahasa internasional. Namun, masing-masing negara di Eropa memiliki bahasanya sendiri. Bahasa terbesar di Eropa adalah Rusia kemudian diikuti Jerman. Selain itu, terdapat bahasa yang digunakan secara regional maupun lokal. Beberapa bahasa lainnya di Eropa adalah Spanyol, Portugis, Perancis, dan Belanda.
Selain bahasa, Eropa memiliki ragam budaya dalam bentuk seni dan makanan. Karya seni masyarakat Eropa telah lama berkembang, bahkan sejak zaman prasejarah dalam bentuk lukisan gua dan lukisan batu. Periode berikutnya adalah periode Klasik, Bizantium, Abad Pertengahan, Gotik, Renaisance, Barok, Rokoko, Neoklasik, Modern, dan Paskamodern. Sumber budaya Eropa adalah Yunani dan Romawi. Dalam bidang ilmu pengetahuan, Eropa sangat terkemuka, khususnya bidang filsafat.Pada tahun 2005 jumlah penduduk Eropa mencapai 730.000.000 jiwa. Pada tahun 2015, angka tersebut bertambah menjadi 742.000.000 jiwa. Ini berarti terjadi penambahan sebesar 12.000.000 jiwa dalam kurun waktu 10 tahun. Penambahan tersebut lebih rendah dari Asia dan Amerika. Mengapa demikian?
Pertambahan penduduk Eropa yang relatif lebih rendah tidak lepas dari angka kelahiran yang lebih kecil dari dua benua sebelumnya, yaitu Amerika dan Asia. Angka kelahiran hanya 11 jiwa per 1.000 penduduk dan angka kematian juga sama yaitu 11 kematian tiap 1.000 penduduk. Bertambahnya. penduduk Eropa disumbang dari migrasi masuk ke Eropa dari benua lainnya. Laju pertumbuhan penduduk Eropa sangat rendah bahkan kurang dari 1%, yaitu hanya 0,2% per tahun.
Penduduk Eropa tersebar di sejumlah wilayah. Umumnya konsentrasi penduduk berada di Eropa Utara, Selatan, dan Barat. Konsentrasi penduduk tampak pada kota-kota besar dan sekitarnya, seperti Amsterdam, Brussel, London, Madrid, dan Warsawa. Di Jerman, konsentrasi penduduk tidak hanya sekitar pantai tetapi juga sampai pedalaman mengingat banyak kota dan industri yang dibangun sampai ke daerah pedalaman benua. Demikian halnya dengan Kota Madrid yang berada jauh di pedalaman, memiliki konsentrasi penduduk yang tinggi.
Penduduk Eropa menunjukkan bahwa sebesar 16 persen kurang dari 15 tahun dan sebesar 17 persen berusia 65 tahun atau lebih. Ini berarti 33 persen penduduk Eropa termasuk kategori tidak produktif. Sebesar 67 persen penduduknya berusia antara 15 tahun sampai 65 tahun dan termasuk penduduk kelompok produktif.
Penduduk Eropa umumnya memiliki kualitas hidup sangat tinggi dan tinggi. Negara di Eropa dengan kualitas penduduk sangat tinggi umumnya berada di Eropa Barat, Utara, dan Selatan, sedangkan untuk Eropa timur kualitasnya tergolong tinggi. Negara dengan kualitas penduduk sangat tinggi di antaranya Inggris, Jerman, Perancis, dan Spanyol. Negara dengan kualitas penduduk tinggi di antaranya adalah Rumania, Ukraina, dan Bulgaria.
Penduduk Eropa sangat beragam, namun sebagian besar penduduknya termasuk keturunan induk bangsa Kaukasoid yang terbagi menjadi beberapasuku bangsa. Berdasarkan ras dan ciri fisiknya, penduduk Eropa dikelompokkan menjadi lima suku bangsa, yaitu sebagai berikut.
Bangsa Nordik, ciri fisik suku bangsa ini memiliki rambut pirang, mata biru, tengkorak panjang, dan muka sempit. Mereka banyak tinggal di Eropa Barat dan Eropa Utara, yaitu Norwegia, Inggris, Denmark, Belanda, Swedia, Belgia, dan Jerman bagian utara.
Bangsa Alpen, ciri fisik memiliki rambut hitam, mata hitam, tengkorak lebar, dan tidak terlalu tinggi. Suku bangsa ini banyak terdapat di Eropa Tengah dan Eropa Selatan, yaitu Perancis, Swiss, Polandia, Austria, dan Jerman bagian selatan.
Bangsa Mediteran, ciri fisik memiliki rambut hitam, mata hitam, badan dan tengkorak menyerupai bangsa Nordik, terdapat di kawasan Eropa Selatan, yaitu Yunani, Italia, Portugis, dan Spanyol.
Bangsa Slavia, ciri fisik menyerupai bangsa Alpen. Mereka banyak tinggal di Eropa Timur yaitu Kroasia, Bulgaria, Serbia, Montonegro, Ceko, Rusia, Ukraina, dan Slovakia.
Bangsa Dinarik, ciri memiliki rambut gelap dan banyak terdapat di Rumania.
Penduduk Eropa menganut beragam agama. Agama dengan jumlah pemeluk terbanyak ialah Katolik Roma tersebar di Perancis, Spanyol, Portugal, Italia, Irlandia, Belgia, Jerman bagian selatan, dan Polandia. Kelompok terbesar kedua ialah Kristen Protestan yang sebagian besar berada di negara-negara Eropa Utara dan Eropa Tengah seperti Inggris, Skotlandia, Jerman bagian utara, Belanda, dan negara-negara Skandinavia. Kelompok terbesar ketiga adalah pemeluk Kristen Ortodoks yang umumnya tinggal di Rusia, Ukraina, Belarusia, Yunani, Bulgaria, Rumania, serta Serbia dan Montenegro.
Hampir di setiap negara Eropa terdapat banyak komunitas pemeluk Yahudi dengan jumlah terbanyak di Rusia. Agama Islam banyak dianut oleh penduduk Eropa Timur. Di Bosnia dan Albania, Islam merupakan agama dengan jumlah pemeluk terbanyak, sedangkan di negara Jerman, Perancis, dan Belanda, Islam menjadi agama dengan jumlah pemeluk terbanyak kedua.
Benua Eropa memiliki banyak ragam bahasa dan kebanyakan negara memiliki setidaknya satu bahasa resmi. Bahasa Inggris merupakan bahasa di Eropa yang kemudian menjadi bahasa internasional. Namun, masing-masing negara di Eropa memiliki bahasanya sendiri. Bahasa terbesar di Eropa adalah Rusia kemudian diikuti Jerman. Selain itu, terdapat bahasa yang digunakan secara regional maupun lokal. Beberapa bahasa lainnya di Eropa adalah Spanyol, Portugis, Perancis, dan Belanda.
Selain bahasa, Eropa memiliki ragam budaya dalam bentuk seni dan makanan. Karya seni masyarakat Eropa telah lama berkembang, bahkan sejak zaman prasejarah dalam bentuk lukisan gua dan lukisan batu. Periode berikutnya adalah periode Klasik, Bizantium, Abad Pertengahan, Gotik, Renaisance, Barok, Rokoko, Neoklasik, Modern, dan Paskamodern. Sumber budaya Eropa adalah Yunani dan Romawi. Dalam bidang ilmu pengetahuan, Eropa sangat terkemuka, khususnya bidang filsafat.