Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sebelum kedatangan dan perkembangan Islam ke tanah Jawa

Ruang Kelas - Sebelum kedatangan dan perkembangan Islam ke tanah Jawa, masyarakat jawa sudah mumpunyai keyakinan yaitu hInddu dan Buddha, dan keyakinan terhadap nenek moyang, animism dan dinanisme. Hal ini bisa dilihat dari peninggal zaman dahulu seperti chadi-candi, prasasti, dan patung-patung. 

Kemudian sebeulm islam masuk ke tanah jawa berkebanglah sebuah kerajaan yang satang besar yaitu Kerajaan Mataram di Jawa, kemudian kerajan sunda di Jawa Barat yang merupakan kerajan Hindu- budha. Kerajaan tersebut memberikan daya dukung dari politik, ekonomi, sosial, budaya, tradisi, Bahasa, dan agama. Kemudaian seiringnya waktu berkembang Agama islam masuk ke tatanh jawa.

Perkembangan Islam di Tanah Jawa

Ahli Sejarah tampaknya sependapat bahawa penyebaran Islam di Jawa adalah Para Wali Songo. Mereka tidak hanya berkuasa dalam lapangan keagamman, tetapi juga dalam hal pemerintahan dan politik. Islam telah tersebar di Pulau Jawa, paling tidak sejak Malik Ibrahim dan Maulana Ishak yang bergelar Syaikh Awal Al-Islam diutus seagai juru dakwah oleh Raja Samudra, Sultan Zaenal Abidin Syah (1349-1406) ke Gersik.

Dalam peraturan politik, Islam mulai mensosialisasikan diri ketika melemahnya kekuasaan majapahit yang memberi peluang kepada penguasa Islam di pesisir untuk membangun pusat-pusat kekuasaan yang independen. Di bawah pimpinan Sunan Ampel, Wali Songo bersepakat untuk mengangkat Raden Patah seagai raja pertama kerajaan Islam Demak, kerajaan Islam Pertama di Jawa. 

Dalam menjalankan pemerintahannya, Raden Patah dibantu oleh para ulama dan Wali Songo terutama dalam masalah-masalah keagamman. Kerajaan ini berlangsung kira-kira abad ke-15 dan abad ke-16. Di samping itu, berdiri juga kerajaan Islam Demak, Mataram, Cireon Dan Banten.

Dalam mendirikan negara Islam terseut, peran Wali Songo sangat besar. Misalnya Sunan Gunung Djati mendirikan kerajaan Islam Cirebon dan Banten, Sunan Giri di Kerjakan Mataram yang pengaruhnya sampai ke Makasar, Ambon dan Ternate.

Diasmping kekuatan politik Islam yang memeri kontribusi besar terhadap perkembangannya, Islam juga hidup di masyarakat dapat memeri dorongan kepada penguasa non-muslim untuk memeluknya. J.C. Van Leur menyeutkan bahwa motivasi bupati pantai utara Jawa memeluk Islam bertujuan untuk mempertahankan keduduknnya. Dengan kata lain para bupati telah menjadikan agama Islam seagai instumen politik untuk memperkuat kedudukannya.

Keterangan ini memberikan gamaran kepada  kita bahwa agma Islam di Jawa pada masa kerajaan Islam telah menjadi agama rakyat . para penguasa/bupati pesisir memeluknya karena tanpa ada konvensi agama, tampaknya kedudukan mereka tidak dapat dipertahankan. 

Peran Wali Songo sangat penting dalam perluasan agama Islam di Jawa. Dengan berbagai metode penyebaran Islam salah satunya adalah dengan pendekatan budaya, seni, politilk, ekonomi, dan yang lainnya. sehingga penyearan dengan metode damai ini masyarakt mudah untuk memahami dan belajar Islam. (submer: Dedi Supriyadi, M.Ag. Sejarah Peradaban Islam. Bandung:  Pustaka Setia, 2008.)

Dengan penyebar islam yang dilkukan oleh Walisongo itu merupakan langkah pertama Islamisai di tanah jawa. Perlu di pahami juga bajwa datangnya Islam ke Jawa hadir dan berkembang melalui dengan pendeatan-pendekatan melalui sosial, budaya, dan tradisi. Shingga bisa dikatan bahwa masuknya islam ke tanah Jawa secara damai dan aman.

Kemudaian sebagai pondasi untuk memperkuat Islam di tanah Jawa maka ketika itu muncul memerapa keraja yang sudah di ulas di atas, bahwa ahl tersebut adalah seuah pondasi porpolitikan islim untuk menguasi suatu daerah yang kemudaian daerah tersbut akan menjadi lingkungan islami.

Selain dari politik juga perkembangan islam yang dibawa oleh wali songo dengan pendekan melalui soial dan seni budaya. Pendekatan ini lah yang memuci terjadinya Islamisasi besar-besaran ditanah Jawa, perkembangan Islam ditanah Jawa sangat signifikan. Selain dari sosial dan seni budya juga terdapat lembaga pendidikan yang mengajarkan khazanah Islam melalui Pondok Pesantren yang di dirikan oleh para wali.