Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tiga Ilmuan Masa Daulah Abbasiyah


Tiga Ilmuan Daulah Abbasiyah yang merupakan ilmuan termanshur pada abad tersebut, berikut tiga ilmuan Daulah Abbasiyah:

Ibnu Sina (di Barat dikenal dengan nama Aveciena).

Nama lengkapnya Abu Ali Al-Husayn bin Abdullah bin Ali bin Sina. Orang Arab memberinya gelar Syaikhurrais (pemimpin orang terpelajar). Lahir pada tahun 980 M, dan wafat tahun 1037 M. dianugrahi dengan kemampuan luar biasa untuk menyerap dan memelihara pengetahuan, sarjana Islam dari Persia ini membaca buku-buku di perpustakaan besar milik raja dan pada usia 21 tahun mulai menulis buku.

Sebagai dokter, Ibnu Sina lebih suka tindakan preventif daripada kuratif dan selalu menguatkan aspek rohani dan jasmani pasien dalam pengobatannya. Dalam pandangannya, makanan, minuman, temperatur, polusi udara, limbah, keseimbangan pikiran dan gerak tubuh mempunyai pengaruh terhadap kesehatan manusia. Semua yang dikatakan Ibnu Sina terbukti dan menjadi masalah utama atas kesehatan manusia saat ini.

Karya-karya Ibnu Sina dalam bidang ilmu kedokteran antara lain :

- Al-Qanun Fi Thibb : yang artinya “dasar-dasar ilmu kedokteran”. Buku ini berabad-abad telah menjadi buku yang menguasai dunia pengobatan di Eropa dan menjadi buku sumber kedokteran di Prancis. Di dalam buku ini menjelaskan tentang pembengkakan pada paru-paru dan mengenali potensi penularan wabah penyakit saluran pernafasan, asma dan TBC melalui pernafasan dan penyebaran berbagai penyakit melalui udara dan air. Obat-obatan yang disebut dalam buku ini tidak kurang dari 760 macam obat untuk beragam penyakit.

- As-Syifa : berisi tentang cara pengobatan, termasuk tentang pengobatan penyakit syaraf

Ali Ibnu Rabban At-Thabari (Dokter Masyhur Abad Klasik)

Ali bin Sahl Rabban At-Thabar lahir tahun 838 M. Pada awalnya seorang yang beragama Kristen dari Tabaristan, ia masuk Islam dan menjadi dokter pribadi khalifah Al-Mutawakkil. Ayahnya adalah seorang dokter dan penulis kaligrafi yang hebat, dan dari ayahnya Ali At-Thabari pertama kali belajar ilmu kedokteran. Ali At-Thabari wafat tahun 870 M.

Ali At-Thabari tidak hanya ahli dalam bidang ilmu kedokteran, ia juga ahli astronomi, filsafat, matematika, dan sastra. Ali At-Thabari mahir berbahasa Arab dan Yunani, beliau juga terkenal sebagai tokoh ilmuan pertama yang menulis ensiklopedia kesehatan (Firdaus Al-Hikmah). Salah seorang muridnya yang terkenal adalah Zakaria Ar-Razi.

Karya-karya Ali At-Thabari di antaranya :

- Firdaus Al-Hikmah : merupakan ensiklopedia kesehatan yang memuat di dalamnya tentang obat-obatan dan cabang ilmu kesehatan. Buku ini ditulis pada tahun 850 M dan terdiri dari tujuh jilid.

- Din Ad-Daulah : sebuah kitab membahas tentang agama dan negara.

- Hifzussihhah : sebuah buku yang menjelaskan cara menjaga kesehatan, dan masih banyak yang lainnya

Ar-Razi (Penemu Penyakit Cacar Air dan Darah Tinggi)

Nama lengkapnya adalah Abu Bakar Muhammad bin Zakariyya Ar-Razi. Dilahirkan di kota Rayy, Thehran, ibukota Iran. Di Baghdad, dikenal sebagai kepala dokter di rumah sakit besar yang ia dirikan sendiri.

Ar-Razi juga merupakan penulis paling produktif, semasa hidupnya ia menulis tidak kurang dari 200 karya ilmiah. Diantaranya adalah :

o Al-Hawi (buku yang komprehensif) : buku ini dianggap sebagai karya utama Ar-Razi dalam bidang kedokteran, yang pertama kali diterjemahkan ke bahasa Latin oleh seorang dokter Yahudi Sisilia, Faraj bin Salim pada 1279 M.

o Al-Judari wal Hasbah : buku ini membahasa tentang penyakit cacar air, campa, dan bisul serta dipandang sebagai mahkota dalam literatur ilmu kedokteran. Buku ini pertama kali diterjemahkan ke dalam bahasa Latin di Vanesia pada tahun 1565 M.

Karya-karya besar Ar-Razi menjadi rujukan utama bagi pengembangan ilmu kedokteran di masa-masa mendatang. Buku-buku karya Ar-Razi banyak dijumpai di perpustakaan universitas di Eropa, dan digunakan sebagai buku rujukan untuk dunia kedokteran di Barat.

Masih banyak lagi karya-karya besar Ar-Razi yang sangat berarti bagi perkembangan ilmu kedokteran, di antaranya adalah :

- Small-pox (penyakit cacar). Ia merupakan sarjana Islam pertama yang meneliti penyakit ini. Ia lah yang membagi penyakit ini menjadi dua bagian; cacar air (variola) dan cacar merah (vougella). Penemuan ini melambungkan namanya dalam dunia kedokteran.

- Air Raksa (Hg). Salah satu penemuan Ar-Razi yang sangat berguna dalam dunia medis.

- Diagnosa Hypertensi. Ar-Razi adalah seorang dokter yang pertama kali melakukan diagnosis terhadap hypertensi (darah tinggi). Metode pengobatannya tergolong khas, yaitu dengan pemanasan syaraf. Ia juga melakukan pengobatan mirip cara akupuntur yang sudah amat populer saat ini.