Rangkuman Materi IPS Faktor Penyebab Perubahan Sosial Budaya
Faktor Penyebab Perubahan Sosial Budaya
Faktor penyebab perubahan Sosial Budaya di masyarakat dalam buku IPS karya N. Suparno dan T. D. Haryo Tamtono terbitan Erlaga, dapat di bagai kedalam dua kelompok yang sangat besar pertama Perebuhan Sosial Budaya factor penyebabnya dari Dalam Masyarakat (Interen) dan kedua factor penyebabnya dari luar masyarakat (Eksteren).
Mari kita pelajari faktor penyebab perubahan sosial budya dari berbagai aspek yang memungkinkan penyebab faktor perubahan sosial. Suatau peristiwa tidak akan terjadi jika tidak ada penyebabnya. Oleh karena itu, berikut adalah faktor penyebab perubahan sosial budaya
Faktor Penghambat Perubahan Sosial Budaya Dari Dalam (Interen)
Faktor ini di dasari dari hal-hal yang terjadi dalam masyarakat. Faktor penyebab perubahan sosial budaya dari dalam masyarakat adalah perubahan jumlah penduduk, penemuan-penemuan baru, pertentangan (konflik), pemberontakan atau revolusi, dan bencana.
Perubahan faktor penyebab perubahan sosial budaya ini disebabkan dari lingkungan Interen atau lingkungan dari dalam. Berikut adalah penjelasannya
a. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk selalau berubah. Perubahan ini dapat berupa pertumbuhan atau pengurangan. Pertumbuhan penduduk dapat disebabkan oleh angka kelahiran yang belih tinggi dibandingkan dengan angka kematian. Sebaliknya, pengurnagan jumlah penduduk terjadi karena angka kelahiran lebih rendah dibandingkan angka kematian.
Pertumbuhan atau pengurangan jumlah penduduk disuatu wilayah tentu lama-kelaman membawa perubahan dalam masyarakat wilayah tersebt. Sebagai contoh, pertumbuhan penduduk yang pesat disuatu daerah pertanian dapat mendorong terjadinya alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan permukiman. Lama-kelaman, didaerah tersebut tidak mengenal lagi pekerjaan bertani karena lahan pertanian sudah tidak ada.
b. Penemuan-penemuan Baru
Penemuan-penemuan baru juga mengakibatkan perubahan dalam masyarakat. Sebagai contoh, penemuan mesin pembajak sawah membawa perubahan dalam masyarakat pertanian di pedesaan. Penggunaan mesein ini membuat pekerjaan pengolahan sawah tidak memerlukan tenaga kerja yang banyak. Hal ini dapat berakibat pada berkurangnya lapangan pekerjaan di daerah pedesaan sehingga mendorong warga desa pindah ke daerah lain yang membubarkan tenaga kerja.
c. Pertentangan (konflik)
Pertentangan atau konflik juga dapat menjadi sebab terjadinya perubahan sosial budaya. Pertentangan atau konflik bisa terjadi antar individu, antara individu dan kelompok, misalnya seorang perempuan yang bekerja padalah norma sosial dalam masarakatnya menyatakan bahwa perempuan tidak boleh bekerja di luar rumah.
Pertentangan tersebut dapat menyebabkan perubahan saat masyarakat menyadari ada kondisi-kondisi yang menyebabkan perempuan tersebut bekerja dan bisa menerima perubahan peran yang terjadi.
d. Pemberontakan atau Revormasi
Pemberontakan atau revormasi sebagaimana yang sudah kita bahas sebleumnya dalam sejarah perjuangan rakyat Indonesia juga dapat menimbulkan perubahan sosial budaya. Dalam sebuah pemberontakan, terjadi perubahan sosial budya.
Dalam sebuah pemberontakan yang dilakukan oleh kelompok komunis di suatu negara yang liberal. Ketika mengambil alih kekuasan kepada kelompok masyarakat lain. Hal itu membawa perubahan dalam masyarakat tersebut.
Faktor penyebab dari Luar Masyarakat (Eksteren)
Selain dari faktor dalam masyarakat, perubahan sosial budaya juga bisa terjadi karena adanya faktor penyebab dari luar masyarakat di antaranya lingkungan alam, peperangan, pengaruh kebudayan masyarakat lain.
Penyebab ini akan bisa terjadi sehingga memberikan perubahan bagi masyarakat. Di era globalisasi ini bahkan banyak sekalai perubahan sosial budaya yang disebabkan daru luar. Berikut adalah ulannya;
a. Lingkungan alam
Lingkungan alam dapat merubah perubahan-perubahan soial budya. Misalnya, bencana alam seperti banjir, dan gempa bumi yang menebabkan yang menyebabkan perpindahan dari satu wilayah ke wilayah lain.
Lingkungan yang baru itu mungkin berada dengan lingkungan yang lama sehingga masayarakat tersebut harus beradaptasi. Proses beradaptasi tersebut merupakan bagian dari perubahan soail budaya terhadap lingkungan barunya.
b. Peperangan
Peperangan dengan negara lain juga dapat menumbulkan perubahan soaial budaya. Hal ini biasanya terjadi karena negara yang menang perang akan memaksakan kebuayaan kepada negara yang akan perang. Sebagai contoh, Alexsander Agung (356-323 SM) berhasil menaklukan Persia pada tahun 334 SM. Untuk mengikat warga di wilayah tersebut, Alxesander Agung mendirikan sejumlah kota pada lokasi-lokasi strategis.
c. Pengaruh kebudyaan masyarakat lain
Perubahan sosial budaya suatu masyarakat juga dapat disebabkan oleh pengaruh kebudyaan masyarakat lain. Pengaruh yang terjadi dapat bersifat timbal balik, artinya kedua kebudyaan saling memperngaruhi. Hal ini dapat terjadi karena masyarakat-masyarakat tersebut saling berhubungan.
Jika hubungan keduanya saling berjalan melalui alat-alat komunikasi, ada kemungkinan pengaruh datang dari satu pihak saja, yakni pihak yang menguasi alat-alat komunikasi tersebut. Apabila pegaruh itu diterima dengan sukarela hasilnya disebut demonstration effecf. Proses penerimaan pengaruh kebudyaan asing ini disebut akulturasi.
Contoh akulturasi adalah masuknya unsur-unsur kebudyaan Hindu dan Islam di Pulau Jawa.
Perubahan sosial budaya mempunyai peran penting dalam kehidupan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, Faktor pendorong perubahan sosial budaya tersebut memberikan dampak perubahan bagi kehidupan masyarakat.