Ilmuan Filsafat Islam
Ilmuan filsafat islam sudah berkembang sejak zaman dahulu pada masa Daulah Abbasiyah. Tokoh-tokoh yang mengembangkan ilmu tersebut di antaranya sebagai berikut :
Al-Kindi (Filusuf muslim pertama)
Al-Kindi atau yang bernama lengkap Abu Yusuf Ya’qub bin Ishaq bin Sabah Al-Kindi, seorang putra Gubernur yang lahir di Kuffah sekitar tahun 801 M lalu menetap dan meninggal di Baghdad, Irak pada tahun 873 M. Di barat ia dikenal dengan nama Al-Kindus. Ia hidup pada masa pemerintahan khalifah Al-Amin, Al-Ma’mun, Al-Mu’tashim, Al-Watsiq, dan Al-Mutawakkil. Karena merupakan keturunan asli Arab, maka ia memperoleh gelar “Filusuf Arab”, dan ia memang merupakan representasi pertama dan terakhir dari seorang murid Aristoteles (Filusuf Yunani) di dunia timur yang murni keturunan Arab.
Al-Kindi lebih dari seorang filusuf, ia ahli perbintangan, kimia, ahli mata, dan musik. Tidak kurang dari 361 buah karya ilmiah ditulisnya. Namun sayangnya kebanyakan dari karya-karnya itu tidak bisa ditemukan. Diantara karya filsafatnya adalah “Risalah fi Madkhal al-Mantiq bil Istifa al-Qaul Fih” sebuah pengantar lengkap logika.
Lewat karyanya Al-Kindi berusaha menjelaskan hubungan agama dengan filsafat, ia mengatakan antara filsafat dengan agama tidak ada pertentangan dan tidak perlu dipertentangkan, karena keduanya sama-sama mencari kebenaran. Titik temu pada kebenaran inilah yang kemudian menyebabkan banyak ilmuan muslim dan lainnya mengkaji pemikiran filsafat Yunani-Romawi sehingga filsafat menjadi salah satu hasi dan bentuk pemikiran ilmuan muslim yang cemerlang.
Al-Ghazali (Hujjatul Islam)
Imam Ghazali memiliki nama lengkap Abu Hamid bin Muhammad bin Muhammad Al-Ghazali At-Tusi, bergelar Hujjatul Islam yang artinya orang yang memiliki kewenangan/otoritas atas Islam. Di lahirkan di ThusiKhurasan pada tahun 1059 M dan wafat tahun 1111 M. Guru Imam Ghazali adalah Al-Imam Haramain Al-Juwaini, seorang ulama besar dan mengajar di Madrasah An-Nidzamiyah, Baghdad, Iraq.
Imam Ghazali memiliki karakter tekun, rajin, teliti, dan cerdas sehingga banyak disiplin ilmu yang dikuasainya. Di antaranya seperti, ilmu kalam, fiqih, teologi, filsafat, kimia, matematika dan lain sebagainya. Imam Ghazali berhasil menulis sekitar dua ratus kitab. Di antara karyanya yang masyhur adalah :
- Tahafutut Falasifah (kerancuan filsafat) : sebuah kitab yang membahas tentang filsafat Islam
- Ihya ‘Ulumiddin : kitab tasawuf yang membahas tentang kaidah dan prinsip dalam menyucikan jiwa yang membahas tentang penyakit hati, pengobatannya dan mendidik hati. Kitab ini merupakan karya yang paling terkenal dari Imam Ghazali.
Ibnu Maskawaih
Memiliki nama lengkap Abu Ali Ahmad ibnu Muhammad ibnu Maskawaih. Lahir di Iran pada tahun 932 M dan wafat tahun 1030 M. Ibnu Maskawaih merupakan sosok ilmuan muslim bidang ilmu filsafat akhlaq. Menurutnya, akhlaq adalah keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui pertimbangan pemikiran terlebih dahulu. Selama hidupnya Ibnu Maskawaih banyak menghasilkan karya tulis yang sangat luar biasa dan mempengaruhi perkembangan ilmu filsafat di kemudian hari. Di antara karya-karnya adalah :
Tahzibul Akhlaq Wa Tathirul ‘A’raq : menjelaskan tantang cara untuk meraih akhlaq yang stabil dan prilaku yang lurus.
Tartib as Sa’adah : menjelaskan tentang politik dan akhlaq
Jawidan Khirad : kumpulan syair-syair mutiara dan bijak.
Dari ketiga tokoh tersebut memberikan ilmu pegetahuan bagi kita dalam kaidah ilmu filsafah atau filsafat ilmu kebenara tentang kaidah-kaidah islam secara akal pikiran manusia.
Penulis sebagi bahan rujukan melihat dari buku yang di terbitkan oleh kemntrian agama Republik Indonesia, kebih lanjutnya baca buku Sejarah Kubudayan Islam Kelas 7 Direktorat KSKK Madrasah Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementrian Agama Republik Indonesia 2019.