Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tujuh Prasasti Peninggalan Kerajaan Tarumanegara

Prasasti Peninggalan Kerajaan Tarumanegara


Jejak peninggalan kerajaan traumanegara melalui prasasti terdapat tujuh prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara. Prasasti iyalah sebuah dokumen atau piagam yang tertulis pada benda yang tahan lama. Ilmu yang mempelajari ini adalah Arkeologi. Arkologi sebagai ilmu bantu sejarah untuk merekontruksi sejarah.

Prasasti yang ditemukan pada kerajaan Tarumanegra, setidaknya ada tuju prasasti yang menunjukan keberadan Kerajaan yang bercorak sunda. Di antara prasasti tersebut adalah sebagai berikut

1. Prasasti Ciaruteun

Prasasti Ciaruteun atau prasasti Ciampea ditemukan disungai Ciaruteun, deket dengan suangi Cisadane, Bogor. Prasasti tersebut menggunakan huruf pallawa dan Bahasa Sansekerta yang terdiri atas empat baris disusun dalam bentu Saloka dengan metrum Anustubh. Selain itu terdapat lukisan semacam laba-laba serta sepasang telapak kaki Raja Purnawarman.

Raja Purnawarman merupakan raja ke-3 setelah Raja Dharmayawarman (382-395 M). sedangkan telapak kaki Purnawarman disamakan dengan telapak kaki Dewa Wisnu, yaitu dewa pelindung dunia iya selalu berusaha meningkatkan kesejahtraan taraf hidup rakyatnya. Selain itu, ia juga sangat perhatian terhadap kaum Brahmana.

2. Prasasti Jambu

Prasasti Jambu atau prasasti Pasir Kalongkong di temukan dibukit Kolengkok di perkebunan jambu, sekitar 30 km sebelah barat bogor. Prasasti ini menggunakan bahas sansekerta dan huruf pallawa, serta gambar telapak kaki yang isinya memuji pemerintah Raja Mulwawarman.

3. Prasasti Kebon Kopi

Prasasti Kebon Kopi ditemukan di Kampung Muara Hilir, Kecamatan Cibungbulang, Bogor. Adapun yang menarik dari prasasti ini adalah adanya lukisan telapak kaki gajah, yang disamakan dengan telapak kaki gajah Airawata, yaitu gajah tunggangan Dewa Wisnu.

4. Prasasti Muara Cianten

Prasasti Muara Cianten ditemukan di Bogor, tertulis dalam aksara ikal yang belum dapat dibaca. Disamping tulisan, terdapat lukisan telapak kaki. 

5. Prasasti Pasir Awi

Prasasti Pasir Awi berada di daerah 0°10’37,29” tepat berada di puncak berbukitan pasir Awi (600 M dpl), Bojong Honje-Sukamakmur, Bogor)

6. Prasasti Cindanghiang

Prasasti cindanghing atau prasasti Lebak, ditemukan dikampung Lebak, di tepi sungai Cidanghiang, Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang, Banten. Prasasti ini baru ditemukan tahun 1947, dan berisi duabaris kalimat berbentuk puisi dengan huruf pallawa dan Bahasa Sansekerta, isi prasasti tersebut menggunakan keberanian Raja Purnawarman.

7. Prasasti Tugu

Prasasti tugu ditemukan di daerah Tugu, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Prasasti ini dipahatkan pada suatu batu pahat panjang melingkar, dan isisnya paling panjang disbanding dengan prasasti Tarumanegara yang lain. Sehingga ada beberap hal yang bisa dapat diketahui dari prasasti tersebut:

a. Prassti Tugu menyebutkan nama dua buah sungai yang terkenal di Punjab, yaitu sungai Chandrabaga dan Gometi. Dengan adanya keterangan dua buah sungai tersebut menimbulkan tafsiran dari para sarjana, salah satunya menurut Poerbatjarka. Sehingga secara etimologi (ilmu yang mempelajari tentang istilah), sungai Chandrabaga diartikan sebagai kali Bekasi.

b. Prasasti Tugu juga menyebutkan anasir penanggalan, walupun tidak lengkap dengan angka tahunnya yang disebutkan adalah bulan Phalguna dan caitra yang diduga sama dengan bulan Februari dan April.

c. Prasasti Tugu yang menyebutkan dilaksanakannya upacara selamatan oleh Brahmana disetai dengan seribu ekor sapi yang dihadihkan raja.

Itulah tujuh prasasti yang memberikan keberadaan Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat. Melihat ketujuh prasasti tersebut, telah terbukti bahwa Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat. Melihat ketujuh prasasti tersebut, telah terbukti bahwa Kerajaan Tarumanegara memang benar-benar pernah ada di Indonesia sebagai corak kerajaan Hindu Wisnu, tertua setelah Kerajaan Kutai. Selain tujuh prasasti tersebut, bukti keberadaan Kerajaan Tarumanegara juga dapat diketahui (dibuktikan) melalui berbagai sumber yang berasal luar negeri.