Munculnya Ajaran Buddha
Ajaran budha muncul di Asia Barat tepatnya yaitu di India ajaran ini berkembang dan hingga saat ini masih ada, pada priode ini muncul filsafat yang di Kemal dengan Samkya. Ajaran filsaft ini merupakan penolakan terhadap filsafat Vedanta. Filsafat Samkya merupakan aliran materialistis, karena bernggapan bahwa bahwa jiwa dan raga adalah sesuatu yang kekal.
Bicara agama Budha merupakan Agama Wadi’I, Agama yang muncul dari pikiran manusia atau filsafat manusia yang menyesuaikan prilaku manusia tersebut yang di konsep oleh manusia sendiri. Agama Budha yang di lakirkan oleh Gautama yang berkembang di anak benua India yang kemudian berkembang di Asia.
Prode Agama Buda di muali dari priode weda yang awalnya semenjak dayangnya bnagsa Arya ke India. Zaman Weda pun di bagi menjadi beberapa bagian di antaranya yatu :
1. Zaman Weda Puraba yang berkemabnag kurang lebih tahaun 1500-1000 SM
2. Zaman Brahma kurang lebih 1000-750 SM.
3. Zaman Upanishad yang berkembang kurang lebih tahun 750-500 SM.
Ajaran-ajaran agama Brahma dan mengambil dewa tuhan-tuhan. Sejak dahulu agama Buddha telah kehilangan kemandirian dan kesederhana keyakinannya. Agama Brahma tekah menelanya. Setelah berabad-abad kegiatan dan pertentangan, dalam kedaan tertentu kedua agama itu telah melebur diri, dan agama Budha menjadi agama berhala. Kemana ajah mereka pergi, mereka membawa patung-patung budha dan memasangnya di tempet mereka tinggal. Seluruh kehidupan agama dan budaya kaum Budha dibayangi oleh Kemusyrikan.
Prof. Ishwar Topa meneliti bahwa “kerajan yang didirikan di bawah naungan agama Budha mulai memperlihatkan suatu kemusyrikan yang meluas. Suasana biara-biara terus berubah dan perbid’ahan terus bermunculan.”
Sedangan menurut Jawahalal Nehu dalam bukunya The Discovery of India “menjadikan agama Budha sebagai “avata”. Tuhan. Begitu pula agama Budha. Ajaran Mahayana cepat berkembang, tetapi ia kehilangan nilai dan kemandirian yang pernah dimilikinya. Biara-biara menjadi pusat keyakinan demi kepentingan pribadi, dan disiplin mereka menjadi lemah. Jimat dan ketahayulannya meresap kedalam bentuk-bentuk ibadah. Setelah melewati seribu tahun pertama dari usianya, agama budha menduru dengan cepat”
Karna demikian pekembangan kaum Budha di India, Cina, dan Negara lain-lain seta Asia Tenggara dianggap tidak bisa jadi sebuah ajaran penting dalam perbaikan moral dan semangat manusia, atu meningkatkan sebuah peradaban di dunia.
Di India, masa permulaan abad ke enam ditinau dari segala segi dalam sejarahnya yang lama dan tidak menentu, merupakan masa yang paling suram karna tidak setabilnya aharan Gautama yang tidak mampu membuat sebuah perdaban yang lebih baik bahkan ajaran-ajaran Gautama tidak pernah muncul lagi, sehingga tempat lahirnya agama-agama besar dan peradaban besar itu telah menjadi lemah dan mengisap semua bentuk kemorosoran social dan moral yang telah telah menimpa negri-negri tetangga.
Dalam hal ini maka timbulah sebuah ciri tersendiri yang sangat menonjol diantaranya menimpahrauhnya benda penyembahan, keberandalan seksual, dan perbedaan kasta dan perbedan social lainnya.