Peradaban Bangsa Arab Pra-Islam
Peradaban Arab Pra Islam adalah akibat dari pengaruh dari budaya bnagsa-bangsa di sekitarnya yang lebih dahulu maju daripada kebudayan dan peradaban Arab. Perngaruh tersebut masuk ke Jazirah Arab melalui beberapa jalur diantaranya adalah:
- Mulai hubungan dagang dengan bangsa lain.
- Melalui kerajan-kerajan potektor, Hirah dan Ghasaan.
- Masuknya misi yahudi dan Kristen
Melalui jalur perdangan bangsa Arab sudah berhubungan dengan bangsa Siria, Persia, Habsyi, Mesir (Qibthi), dan Romawi yang semuanya mendapat pengaruh kebudayan dari Hellenisme. Sedangan agama yahudi dan Kristen sudah masuk ke Jazirah Arab, bangsa Arab tetap masih menganut agama asli mereka, yaitu percaya kepada bnyak dewa yang di wujudkan dalam bentuk berhala.
Pada masa jahiliyah orang Arab Quraisy banyak yang menyembah berhala atau patung-patung yang mereka buat sendiri dari batu, kayu dan logam. Menurut Ibnu Kalbi yang menyebabkan bangsa Arab menyembah berhala dan batu, ialah barang siapa yang meninggalkan kota Mekkah harus membawa batu yang diambil dari batu-batu yang ada di tanah Haram Ka’bah. Hal itu mereka lakukan dengan maksud untuk menghormati tanah Haram dan untuk memperlihatkan cinta mereka terhadap kota Mekkah. Kemudian di setiap tempat persinggahan, mereka meletakan batu itu dan bertawaf mengelilinginya seperti mengelilingi Ka’bah. Proses ini berlangsung terus menerus dan akhirnya mereka menyembah apa yang mereka sukai dan yakini. Diantaranya:
- Menyembah Malaikat, di antara bangsa Arab ada yang menyembah berhala dan menuhankan Malaikat. Di kota Mekkah ada sebagian bangsa Arab yang menganggap bahwa Malaikat itu adalah putera-puteri Tuhan
- Menyembah jin, ruh dan hantu sebagian bangsa Arab yang menyembah hantu, jin dan ruh-ruh leluhur mereka atau menganggap batu-batu sebagai makluk yang terhormat. Bahkan di suatu tempat jin yang terkenal dengan nama ”Darahim” mereka selalu mengorbankan binatang-binatang di tempat itu agar selamat dan terhindar dari segala bencana.
- Menyembah bintang-bintang, yang dimaksud bintang-bintang adalah matahari, bulan dan bintang-bintang yang gemerlap cahayanya pada malam hari, mereka menganggap bintang-bintang tersebut diberikan kekuasaan penuh oleh Tuhan untuk mengatur alam ini.
- Menyembah berhala, sebagian bangsa Arab menyembah berhala atau arca-arca yang terbuat dari batu, kayu dan logam yang mereka buat sendiri dan dengan selera mereka sendiri uantuk kemudian mereka sembah.
- Agama Yahudi dan Nasrani (Kristen), agama Yahudi mulai masuk ke Jazirah Arab tahun 1491 SM, mula - mula di Mesir pada zaman Nabi Musa as. Sedangkan agama Nasrani (Kristen) masuk ke Jazirah Arab kira-kira abad ke-4 M, agama Nasrani berkembang di Jazirah Arab karena mendapat bantuan dari kerajaan Romawi dan Habsyi.
Sebelum Islam, orang-orang Arab Quraisy juga banyak percaya pada takhayul, antara lain:
- Di dalam setiap perut orang ada ular, perasaan lapar timbul karena ular menggigit usus manusia.
- Mereka biasa mengenakan cincin dari tembaga atau besi, dengan keyakinan untuk menambah kekuatan.
- Bila mereka mengharapkan turun hujan, mereka mengikatkan rumput kering pada ekor kambing.
Kepercayan orang-orang abab meyekini berhala sebagai keyakinannya. sistem hukum bangsa Arab menggunakan Hukum adat dengan berbagai bentuknya yang di lakukan oleh bangsa Arab sebelum datangnya islam halnya dengan hukum pernikahan ada beberapa macam perkawinan diantaranya:
- Istibdah, yaitu seorang suami meminta kepada istrinya untuk berjimak dengan laki-laki yang di pandang mulia untuk memiliki kelebihan tertentu, seperti keberanian dan kecerdasan. Selama istri bergaul bersama lelaki tersebut, maka suaminya menahan diri supaya tidak berjimak dengan istrinya sebelum istrinya terbukti hamil. Tujuan danri pernikahan ini adalah supaya si anaknya dapat sifat dari laki-laki tersebut yang tidak di miliki oleh suaminya. Contoh suami menyuruh istrinya bergaul dengan seorang Raja sampai terbukti hamil dagar memperoleh anak yang keturunannya dari seorang bangsawan.
- Poliandri, yaitu beberapa lelaki berjimak dengan seorang permpuan. Setelah perempuan itu hamil dan melahirkan anak permpuan itu memanggi semua lelaki yang pernah menyetubuhinya untuk berkumpul di rumahnya. Setelah itu perempuan itu menunjuk lelaki yang pernah bersetubuh dengannya bahwa di telah di karunia seorang anak, setelah itu memilih lelaki yang untuk jadi bapa dari anak tersebut dan laki-laki tersebut tidak boleh menolak.
- Maqtu, yaitu seorang laki-laki menikahi ibu tirinya setelah bapaknya meninggal, jika seorang anak ingin mengawini ibu tirinya, dia melemparkan kain sebagai tanda ia mngawawininya; semntara itu ibu tiri tidal mempunyai kewenangan untuk menolak. Jika anak laiki-laki tersebut masih kecil maka harus menunggu sampai anak itu dewasa, setelah dewasa anak tersebut brhak untuk memlilih sebagai istrinya atau melepaskannya.
- Badal, yaitu tukar menukar istri tanpa bercerai terlebih dahulu dengan bertujuan untuk memuaskan hubungan seks dan terhindar dari bosan.
- Shighar, yaitu seorang wali menikahkan anak atau sodara permpuannya kepada sorang laki-laki tanpa mahar[6]
Uraian diatas bahwa bangsa arab mempunyai peradaban pada masa jahiliah namun peradaban tersebut tidak bisa memberikan suatu efek jera bagi bangsa lainya malah kehidupan tersebut sangan merugikan orang-orang yang tak berdosa, anak perempuan yang lahir pada zaman jahiliah di kubur hidup-hidup itu merupakan sebuah peradaban yang tidak baik dan masih banyak kekacawan lainnya.
Pemaparan diatas merupan sebuah kadan bangsa Arab sebelum dayangnya Islam, sebelum kedatangan Islam adanya sebuah ketumpulan jiwa, agama-agama beadar menjadi barang mainin di tangan kaum agamawan yang merusak dan menyelewengkan ajarannya, sehingga tidak di kenal lagi. Andai kata par agama itu hidup kembali, kemungkinan besar merka tidak meninggal lagi agama-agama yang mereka tegakan itu. Akibat kemorosotan moral di putus-putus peradaban besar serta kekacauan umum, dimana-mana manusia telah terlibat kedalam masalah-masalah pribadi. Mereka tidak mempunyai misi yang bisa di persembahkan oleh dunia.
Dedi Supriyadi. Sejarah peradaban islam. bandung. Pustaka setia
http://pendidikan60detik.blogspot.co.id/2015/07/peradaban-bangsa-arab-sebelum-islam.html (dikases tanggal 10-10-2016)
(Musthtafa Sa’id Al-Khinm, 1984: 18-9) yang di kutip oleh pak dedei Supriadi dalam buku Sejarah Peradaban Islam
Abdul Hasan Ali Nadwi penerjemah Drs. Adang Affandi. Islam dan Dunia. Bandung. Angkasa 1987.