Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sejarah peradaban Islam di Andalusia (Spanyol)

Sejarah peradaban Islam di Andalusia (Spanyol) tidak terlepas dari perjalan sejarah Islam dari muali Nabi Muhammad sampai dengan Khilafah mempunyai esistensinya msing-masing. Dengan metode dakwah Rasulullah yang menyeberkan islam dari kota mekah hingga membuat peradaban Islam di Madinah yang kala itu di kenal Yatsrib sehingga Nabi membangun masjid untuh peribadahan, musyawarah, belajar, berjual beli maupun perayan-perayaan. Temfat ini menjadi titik sentral mepersatukan kaum Muhajirin dan Anshar.

Paska Rasulullah meningga kepemingpinan di gantikan dengan Hulafa Ar-Rasyidin  yang di awali oleh Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar ibu Al-Khaththb, Uslam bin Affan dan Ali bin Abu Thalin mereka adalah para sahabat Nabi yang mempunyai kepemingpinan berbeda-beda sehingga penyebaran gagama islam semakin luas. Setelah berakhirnya Hulafa Ar-Rasyidin munculnya dinasti Muawiyah, esistensi Muawiyah sangat lah tinggi ekspasi-ekspansi penyebaran islam sangat luat hingga ke Negara Andalusia (Spanyol) yang peradaban ini berjalan hingga 8 abad.

Berkembangnya islam di Andalusia yang berkembang pesat peradaban yang di bawa oleh tentara-tentara muslis dengan melalui ekspansi-ekpansi sehingga memenangkan sebuah wilayah Andalusia. Berbagai hal berkembang dari segi pendidikan ilmu-ilmu pengetahuan maju dan mendapatkan sebuah hasil ilmuan-ilmuan muslim yang handal dalam bidangnya begitu juga dengan perkembangan perekonomian, seni dan maih banyak dari bidang-bidang lainnya, maka dalam kesempatan ini penulis akan membahas Sejarah Islam di Andalusia.

Ekspansi Umat Islam Ke Andalusia (Spanyol)

Pada awal abad ke-8 M, para pedagang mulai bermunculuan di Spayol yang berkatagori orang-orang Arab yang membawa misi penyebaran agama Islam. Ekspansi yang di lakukan pada tahun 711 M yang di pingpin oleh Thariq bin Ziyad, yang menjadi kekuasaan Islam. Sebelum penakluksan Spanyol, umat islam terlebih dahulu menguasi Afrika Urata, penguasaan sepunuhnya pada masa Abdul Malik (685-705 M) yang di pingpin oleh seorang gubernur Husna Ibn Nu’man yang kemudian di gantikan oleh Musa Bin Nusyair.

Ekspansi uamt Islam ke Spanyol terjadi masa Al-Walid menjabat Khalifah (705-715).[1]Dalam proses penaklukan Spanyol ada 3 pahlawan Islam yang memimpin pasukan kesana yakni Tharif ibn Malik, Thariq ibn Ziyad, dan Musa ibn Nushair. Namun, yang sebagai perintis dan penyelidik kedatangan Islam ke Andalusia adalah Tariq ibn Ziyad. Ia yang telah memimpin pasukan tentera menyeberangi lautan Gibralta (Jabal Thariq) menuju ke semenanjung Iberia. Musa ibn Nushair pada tahun 711 M, mengirim pasukan Islam dibawah pimpinan Thariq bin Ziyad yang hanya berjumlah 7000 orang dan tambahan pasukan 5000 personel yang memang tak sebanding dengan tentera pasukan Gothik yang berkekuatan 100.000 lengkap bersenjata. Namun, pada akhirnya, Thariq bin Ziyad mencapai kemenangan, dengan mengalahkan Raja Foderick di Bakkah dan menaklukan kota-kota penting seperti Cordova, Granada, Toledo dan hingga akhirnya menguasai seluruh kota penting di Spanyol.[2]

Ketika Roderick mengetahui bahwa Thariq dengan pemasukannya telah memasuki negri spanyol, ia memasukan pasukan penangkal sejumlah 25.000 tentara. Menyadari musush yang jauh berbeda Thariq meminta bantuan kepada Musa Bin Nusyair dan Thariq mendapat pasukan sebanyak 12.000 tentara.[3] Tentara thariq dapat bantuan dari pasukan Roderick yang membelok, Thariq kenudian menaklukan Ke Tolede, kemudian Archidona dan Granada dapat di tundukan, dan satu detasemen yang di pimpin oleh Mughir Ar-Rumi dapat menklukan kota Cordova yang kemudian di jadikan ibu kota pemerintah Islam.[4]

Setelah itu masih juga terdapat berbagai penyerangan, seperti ke Avirignon tahun 734 M, ke Lyon tahun 743 M, dan pulau-pulau yang terdapat di Laut Tengah, seperti Mallorca, Corsia, Sardinia, Creta, Rhodes, Siprus, dan sebagian dari Sicilia. Menurut Prof. Dr. Hamka, kekuasaan islam di Spanyol dibagi kepada tiga masa.

  1. Suatu provinsi dari kerajaan Bani Umayyah di Damaskus, diperintah oleh wakil khalifah yang dikirim ke sana, mulai tahun 93 H sampai 138 H.
  2. Diperintah oleh para amir yang berdiri sendiri, terpisah dari khalifah Bani Abbas di Bagdad, dimulai oleh Amir Abdurrahman ad-Dakhil pada tahun 138 H sampai 315 H.
  3. Abdurrahman An-Nashir memaklumkan dirinya menjadi Andalusia, yaitu mulai tahun 315 H sampai 422 H.[5]

Kedatangan islam di spanyol telah memberikan suatu suntukan perdapan yang lebih baik dan tertatan dengal lebih bail. Kemajuan peradaban Spanyol di bawa oleh umat Islam melalui Eksapansi yang di pimpin oleh Thariq bin Ziyad menimbulkan kemajuan-kemajuan yang signipikan. Kemajuan itu di buali dari Ilmu pengetahuan, Ekonomi, Politik, Kebudayan dan Lain-lain. Kedudukan Islam di Spanyol hampr 8 abad yang membawa sebuah peradaban bari di tatanan Eropa.

Faktor-faktor yang menyababkan masuknya islam ke spanyol (Andalusia)

Ekspansi yang di lakukan oleh umat Islam sangatlah mudah dengan hanya beberapa waktu umat Islam telah berkuasan di spanyol, ada beberapa factor mudahnya Islam masuk ke negri Sepanyol diantaranya

Dari sikap penguasa Gohtic sebuah laim kerajan Visighote yang tidak toleran terhadap aliran agama yang berkembang saat itu. Penganut agama Yahudi yang merupakan komunitas terbesar dari penduduk spanyol dipaksa dan di bunuh.[6]Secara teologis kaum-kaum tertindas tersebut sangat tertekan terhadap kekejaman tersebut sehingga ada sebuah juru pembalasan yang mereka temukan dari tentara Islam dan mereka bersekutu dengan tentara Islam untuk melawan penuasa.

Adanya suatu perselisihan antara Raja Roderick dengan Witiza (Walikota Toledo) di suatu pihak Ratu Julian di pihak lain. Oppas dan Achila, kakak dan anak Witiza. Menghimpun kekuatan untuk menjauhkan Roderick, bahkan berkolasi dengan kaum Muslimin di Afrika Utara. Demikian pula, Ratu Julian, ia memberikan pinjaman pinjaman 4 buah kapal yang di pakai oleh Tharif, Musa, dan Thariq[7]

Faktor yang selanjutnya adalah tentara Roderick tidak adanya semngat perang.[8] Maka dari factor Internal dan Eksternal yang memudahkan umatislam Mengusai wilayah Spayol. Faktor Internal Yaitu alah beberapa tokoh di dalam tubuh penguasa yang ikut membantu mengalahkan Roderick, serta ajaran Islam yang ditunjukkan oleh para tentara Islam, yakni toleransi, persaudaraan, dan tolong-menolong. Sedangkan yang Eskternalnya yaitu dari segi Ekonomi, Politik, social dan lain-lain.

Kemajuan Islam di Andalusia

Perkembangan peradaban di Andalusia setelah kedatangan ajaran Agama Islam semakin terus maju dan terus berkembang, banyak ilmuan-ilmuan yang muncul dari bidang filsafat, astronami, kedoktoran dan lain-lain. Peradaban Islam di Andalusia terus berkembang dan manju di sebabkan dengan faktor-faktor masyarakat yang berpaling kepada ajaran Agama Islam karna mampu bisa menyelamtakan konpik-konpik yang ada pada saat itu. Maka kemajuan peradaban Islam di Andalusia sebagai berikut:

Ilmu Pengetahuan dan kebudayan

Masuknya islam di Spanyol pada sekitar permulaan abad ke 8 M. telah mebuka ckrawala baru dalam sejarah Islam. Dalam rentang waktu selama kurang lebih tujuh setengah abad, Umat islam di sepanyol telah mencapi kemajuan yang pesat.

Kemajuan peradabad di spanyol Islam pada saat itu berimbas pada bangkitnya Rebaisan dunia barat pada abad pertengahan sehingga sehingga dapat di katakana bahwa Arab Spayol adalah guru bagi Eropa dan Universitas Cordovam Toledo, sedangkan Seville berfungsi sebagai sumber asli kebudayan Arab, non-Arab, Muslim, Keristen, Yahudi, dan agama lain sampai beberapa abad kemudian (Yusuf Syuaib, 1985: 78). Cordova sebagai ibu kota spanyol merupakan pusat peradaban Islam yang tinggi dan dapat menyamai kemasyhuran Baghdad di timur Kairo di Mesir. Menganggap demikian? Sebab, pada saat Islam mengalami kemajuan peradaban, yang mengagumkan, kedan eropa masih keterbelakang dan diliputi kegelapan, seta kebodohan (Harun Nsaution, 1995: 101)

Filsafat

Dalam bidang ini, spanyol Islam telah merintis pembangunannya sekitar abad ke-9 M. sejak abad ini, minanat terhadap filsafat dan ilmu pengetahuan muali dikembangkan, yakni selama pemerintahan bani Umayah yang ke-5, Muhamma Ibn Abd Ar-Rahman (823-886) (Majid Fahri, 1986: 357).

Kajian filsafat ini dilanjutkan oleh penguasa berikutnya, yakni Al-Hakam (961-976 M) dengan mengeluarkan kebijakan untuk mengimpor karya-karya ilmiah dan filosofis dari timur dalam jumlah besar. Denganberbagai upaya yang di lakukan dan adanya dukungan politis dari penguasa, akhirnya Cordiva mampu berdiri sendiri sejajar dengan Baghdad segai pusat pengambangan ilmu pengetahuan sapai abad sekarang. (dedi Supriyadi, 2008: 120)

Tkoh-tokoh filsafat yang lahir pada masa itu, antara lain Abu Bakri Muhammad Ibn As-Sayiqh yang di kenal dengan Ibn Bajah sebagaimana Al-Farabi dan Ibn Sina, Ibn Bajah mulai memikirkannya seiring mengembangkan berbagai permasalahan yang bersifat etis dan eskatologis. Filosof selanjutnya adalah Abu Bakar Ibn Taufhal. Mulai berbagai karyanya, iya banyak menulis masalah kedokteran, astronomi dan filsafat. (Badri Yatim, 1986: 101)

Pemaparan diatas merupakan sebuah peradaban yang merubah keadan pendidikan di Spanyol. Serta Cordova menjadi pusat ilmu pendidikan yang sejajar dengan Kairo serta spanyol menjadi guru bagi bangsa Eropa lainnya dengan keadan ini spanyol mempunyai kontribusi yang sangat baik terhadap pendidikan pada zaman itu.

Bahasa dan Sastra Musik

Bahasa arab dengan ketinggian sastra dan tata bahasanya telah mendorong lahirnya minat yang bersar masyarakat Spanyol. Hal ini di buktikan dengan dijadikannya bahas menjadi resmi, bahasa pengantar, bahasa ilmu pengetahuan dan administrasi.

Dari kenyatan tersebut, lahirah para tokoh atau pakar dalam bidang bahasa dan sastra, seperti Al-Qali dengan karyanya Al-Kitat Al-Bari fi Al-Luqoh (anwar G. Ghejne, 1974: 187)

Dalam bidang seni, indikasi kemajuannya adalah berdirinya sekolah music di Cordova oleh Zaryab.[9] Zaryab adalah artis terbesar pada jamannya, siswa siswa sekolah music Ishak Al-Mausuli dari bagdad. Sekolah tersebut kemudian menjadi model bagi sekolah music lainnya yang bermunculan belakangan di Villa, Toledo, Valencia dan Granada. (Dedi Supriyadi, 2008: 122)

Sejarah dan Geografi

Dalam bidang sejarah dan gegrafi, spanyol Islam khususnya wilayah Islam bagian barat telah banyak melahirkan penulis terkenal, seperti Ibn Zubair dari Valencia, yang telah menulis sejarah tentang Negara-negara muslim Mediterania seta Silsia. Ibn Al-Khathib (1317-1375 M.) telah menyusun sejarah tentang Granada, Ibn Khaldun dari Tunis adalah seorang perumus filsafat sejarah. Para sejarawan tersebut semula bertempat tinggal di sepanyol dan kemudian pindah ke Afrika (Berbakd Speler, 1960: 112)

Fiqih

Umat islam sepanyol dikenal sebagai penganut mazhab Maliki. Mazhab ini di perkenlkan oleh Ziyad Ibn Abd Rahmman yang selanjutnya di kenalkan olehIbn Yahya yang menjadi Qadi pada masa Hisyam Ibn Abd Rahman. Fuqaha lain lain yang terbekal pada masa itu, antara lain Abu Baki, Ibn Al-Qutyah, Munzir, Ibn Said Al-Batuthi, dan Ibn Hazim (Badri Yatim, 1986: 1043)

Sebuah kitab fiqih monumental yang menjadi salahsatu rujukan dalam lapangan hukum Islam sampai saat ini, khususnya di Indonesia adalah Bidayatul Mujtahid. Kitab tersebut adalah buah karya Ibnu Rusyd, filosof dan faqh Spannyol Islam. (Dedi Supriyadi, 2008: 122)

Kemajuan dalam bidang fisik

Kemajuan pesat dalam bidang intelektual tidak melalaikan para penguasa Spanyol Islam untuk memperhatikan pembangunan fisik. Dalam pembangunan fisik umat Islam telah membuat bangunan-bangunan fasilitas, seperti perpustakaan yang jumlahnya sangat banyak, gedung pertanin, jembatan-jembatan air, irigrasi, roda air, dan lain-lain. Di semping itu istana-istana, masjid yang besar-besar dan megah seta tempat pemandian dan taman-taman kesemuanya dalam kota yang ditata dengan teratur (Abd Rochim, 1983; 113)[10]

Di Cordova terdapat 700 mesjid dan 300 buah pemandian umum. Kemudian, istana Raja Az-Zahra mempunyai 400 ruanganm. Istana megah itu sengaja di bangun di kaki gunung dan menghadap sungai Quadalquiurr yang di atasnya terdapat jembatan yang melintasi sungai tersebut dengan kontruksi lengkungan sebagi penyangga (Philip K. Hitti, Terjemah: 162)

Di atas adalah bukti kemajuan Peradaban Islam di Spanyol, pembangunan fisik yang di bangun oleh umat islam membangkitkan peradaban Eropa lainnya, sebelumnya peradan di Sepanyol yang masih terbilah rendah bahkan orang-orang yang ada di daerah tersebut masih minim dengan pendidikan. Dengan adanya suatu peradaban Islam spanyol ini merupakan sebuah eksistensi umat Islam saat itu sehingga memberikan suatu dampak positif bagi bangsa lain.

Bahkan tidak hanya dari segi pembangunan fisik saja pemerintahan yang adail serta pemberdayan ekonomi secara merata menimbulkan sebuah masyarak Islam spanyol semakin kuat dan mempunyai intelektual yang tinggi seta timbul ahli-ahli atau pakar-pakar ilmuan dalam pengetahuan dan di dukung oleh kebijakan pemerintahan serta semangat keagamaan dan persaudaran yang kuat.

Kemunduran dan Kehancuran

Kedudukan Islam Spanyol mempunyai daya tarik tersendiri yang mampu mengubah sebuah peradaban dengan sebuah intelektual yang ada pada saat itu, menyumbangkan berbagai kontribusi dari ekonomi hingga tatanan social uamat islam Spanyol. Dengan eksistensi kurang dari 8 abad Islam Spanyol memerikan warna bagi sebuah peradaban di Eropa, eksistensi Islam di Spanyol/Andalusia akhirnya mengalami nasib yang sangat memilukan. Beberapa faktor di antaranya yaitu:

1. Munculnya Khalifah-khalifah yang lemah

Masa kejayan Islam di Spanyol di muali dari periode Abd. Rahmn III yang kemudian di lanjutkan oleh putranya, yaitu Hakam. Sang penguasa yang cinta ilmu pengetahuan dan kolektor buku serta pendiri perpustakaan (K. Ali, 1981: 311) pada masa kedua penguasa tersebut, keadaan politik dan ekonomi mengalami puncak kejayaaan dan kesetabilan.

Keadaan negar yang setabil dan pernah kemajuan ini tidak dapat tertahan lagi setelah Hakam II wafat dan di gantikan Hisyam II yang baru breusia 11 tahun (K. Ali, 1981: 311). Dalam usia yang sayangat muda ini, ia di haruskan memiluk tanggung jawab yang amat besar. Karena tidak mampu mengendalikan roda pemerintahan, jalannya pemerintahan di kendalikan oleh ibunya dengan di bantu oleh Muhammad Ibn Abi Umar yang bergelar Hajib Al-Mansur yang ambisius dalam has kekuasaan. Sejak itu kholifah hanya di jadikan sebagai boneka oleh Al-AMnsur dan para penggantinya. Ketika Al-Mansur wafat, iya di ganti oleh anaknya, yaitu Abd. Malik Al-Muzaffir dan pengganti Al-Muzaffir adalah Abd. Rahman, penguasa yang tidak punya kecakapan, gemar berpoya-poya ia tidak disengi rakyatnya, sehingga Negara tidak setabil dan lambat laun mengalami kemunduran.

2. Konflik antara Islam dan Kristen

Keadaan ini berawal dari kurang maksimalnya para penguasa muslim di Andalusia dalam melakukan proses Islamisasi. Hal ini mulai terlihat ketika masa kekuasaan setelah al-Hakam II yang dinilai tidak secakap dari khalifah sebelumnya. Bagi para penguasa, dengan ketundukan kerajaan-kerajaan kristen dibawah kekuasaan kristen hanya dengan membayar upeti saja, sudah cukup puas bagi mereka. Mereka membiarkan umat Kristen menganut agamanya dan menjalankan hukum adat dan tradisi kristen, termasuk hirarki tradisional, asal tidak ada perlawanan senjata.

Namun, kehadiran Arab Islam tetap dianggap sebagai penjajah sehingga malah memperkuat nasionalisme masyarakat Spanyol Kristen. Hal ini menjadi salah satu penyebab kehidupan negara Islam di Andalusia tidak pernah berhenti dari pertentangan antara Islam dan Kristen. Akhirnya pada abad ke-11, umat Islam Andalusia mengalami kemunduran, sedang umat Kristen memperoleh kemajuan pesat dalam bidang IPTEK dan strategi perang.

Setelah menklukan spanyol, para penguasa muslim tidak menjalankan kebijakan Islamisasi secara sempurna. Penduduk Spnyol diberikan memeluk agamanya, mempertahankan hukum dan tradisi mereka. Penguasa Islam hanya mewujudkan mereka mambayar upeti, dan tidak meberontak. Kebijakan ini tidak hanya menjadi bumerang. Penduduk sepanyol menggalang kekuatan untuk melawan penguasa Islam. Pertentangan Islam dan Keristen tak pernah berhenti sempai jatuhny kekuasan Islam. Orang-orang Keristen selalu merasa bahwa kehadiran uamat Islam merupakan ancaman bagi mereka. Setelah kekuasaan Islam melemah, satu per satu kota yang di kuasai oleh Islam jatuh ketangan orang Keristen.

3. Munculnya dinasti-dinasti kecil.

Munculnya Muluk Ath-Tahwaif (dinsati-dinasti kercil), secara politisi sudah menjadi identitas akan kemunduran Islam di Spanyol , Karen dengan terpecahnya kekuatan Kholifah menjadi dinasti-dinasti kecil, kekuatan pun terpecah-pecah dan lemah. Keadaan ini membuka peluang bagi penguasa propinsi pusat untuk mempertahankan eksistensinya. Masing-masing dinasti menggerakan segala daya upaya termasuk meminta bantuan orang-orang Kristen. (Ahmad Syalabi, Jilid IV, 1974: 67)

Melemahnya kekuasan Islam secara politis telah di baca oleh orang-orang Kristen dan tidak disiasiakan oleh pihak musush untuk menyerang imperium tersebut. Pada tahun 1080 M. , Al-Fonso dengan tiga kerajaan Kristen (Galicia, Leon, Castile) berhasil menguasi Toledo dan Banu duz An-Nur (Philip K. Hitti, 1974: 555).

Pada pertengahan abad ke-13, satu-satunya kota penting yang msih di kuasai Islam adalah Granada di bawah pemerintah Gani Ahmar. Awalnya, oarnag-orang Krsiten meberikan Dinasti Ahmar di Granada tapi eksis dengan persetujuan bahwa orang-orang muslim harus membayar pajak kepada penguasa Kristen. Akan tetapi setelah terjadi perselisihan antara mereka dan telah bersatunya orang-orang Kristen, proyek kesuasan dinasti Ahmir menjadi gelap, yakni perbuatan kekuasan yang berakhir perang sudaran dan dinasti menjdi pecah. Sejak saat itulah kekuasan Islam semakin melemah dan semakin mepercepat tamatnya riwayat umat Islam Spanyol. Pada tahun 1492, satu-satunya wilayah Islam di Spanyol akhirnya jatuh ke tangan orang Kristen. (Ira M. Lapidus, 1993: 384)

Setelah penaklukan Granada, orang-orang islam mengalami nasib yang sangat menyedihkan. Pada tahun 1556, penguasa Kristen melarang pemakaian bahas Arab dan Islam di seruruh wilayah Spanyol, bahkan pada tahun1566, bahas Arab tidak boleh di gunakan di wilayah Ini (Ira M. Lapidus, 1993: 389)

4. Kemerosotan Ekonomi

Dalam catatan sejarah, pada paruh kedua masa Islam di Andalusia, para penguasa begitu aktif mengembangkan ilmu pengetahuan dan peradaban Islam, sehingga mengabaikan pengembangan perekonomian. Akibatnya timbul kesulitan ekonomi yang memberatkan dan berpengaruh bagi perkembangan politik dan militer. Kenyataan ini diperparah lagi dengan datangnya musim paceklik dan membuat para petani tidak mampu membayar pajak. Selain itu, penggunaan keuangan negara tidak terkendali oleh para penguasa muslim.[11]

Dipruh kedua masa Islam Spanyol, para penguasa mementingkan pembangunan fisik dengan mendirikan bangunan-banunan megah dan monumental. Demikian juga dengan IPTEK. Pemerintah dengan giat mengembangkan bidang ini, sehingga bidang perekonomian kurang mendapat perhatian. Selain itu, banyak angaran Negara yang terdapat untuk membiayai tentara bayaran demi keamanan Negara. (Dedi Supriyadi, 2008: 126)

5. Sistem peralihan kekuasan yang tidak jelas

Dedi Supriyadi menjelaskan, salah satu penyebab kemunduran dan kehancuran sautu dinasti adalah perebutan kekuasaan antara elit penguasa mampu maupun antar putra mahkota. Terjadinya perbutan kekuasaan ini menyebabkan perang antara elit atau keluarga yang pada akhirnya dapat menggorogoti kekuatan dan stabilitas Negara.

dari urayan di atas bisa di keritik kesimpulan sebagai berikut

  • Islam masuk spanyol melalui arab Barbar. Hal ini terkit erat dengan sejarah penguasnya;
  • Spanyol Islam di pimpin banyak daulah yang silih berganti dengan berbagai kalakter dalam rentang waktu yang cukup panjang
  • Terlepas dari corak kemajuan yang di capai oleh setiap pemerintah, perlu dicatat beberapa hal berikut

  1. Selama berlangsungnya kekuasan  Islam atas Spanyol telah lahir beberapa tokoh plitik, ilmuan yang telah mengharumkan Islam spanyol, yang berpengaruh besar atas kemajuan peradaban Eropa sapai saat ini.
  2. Adanya kemajuan kehidupan soial, ekonomi.
  3. Pekembangan ilmu pengetahuan, kesastraan, seni, dan arsitektur.


Daftr Pustaka

Buku

Ahmad Syalabi. Sejarah dan Kebudayan Islam. Ter. Muhammad Labib Ahmad. Jakarta: Husna Dzaikra

Ali, Sayyid Amir. A Short History of the Saracens. New Delhi: Kitab Bavan, 1981

Badri Yatim. Sejarah Peradaban Islam, Cet. VII. Jakarta: Raja Grapindo Persada, 2000

Bertold Supler. History of the Mongols: Based on Esteren and Western Accounts of the Thirreenth and Fourteenth Centuries. London: Routledge & Kegen Paul, 1968

Harun Nasution. Islam Ditinjau dari Berbagai Aspek. Jakerta: UI-Press 1985

Harun Nasution. Islam Ditinjau dari Berbagai Aspek. Jild II Jakerta: UI-Press 1986

Hamka, Sejarah Umat Islam, Singapore: Pustaka Nasional PTE LTD, 2005

Hitti Philip K. History of the Arab. London: The Mac Millan Press 1974

Ira M. Lapidus. History of Islamic Societies, Ter. Ghupron Amas’adi Jakerta: Raja Grapindo Persada.

Syalabi, Ahmad. Sejarah dan Kebudayan Islam, Ter. Muhammad Labib Ahmad. Jakarta: Al-Husna Dzikra, 1997.

Syed Mahmudunnasir. Islam Its Consepts & History. New Delhi: Kitab Bahvan, 1981.


Internet

http://elconquistador123.blogspot.co.id/2015/05/makalah-islam-di-spanyol-andalusia.htm Tanggal  1 Desember 2016

http://spistai.blogspot.co.id/2009/03/sejarah-islam-di-andalusia.html  Tanggal  1 Desember 2016

http://spistai.blogspot.co.id/2009/03/sejarah-islam-di-andalusia.html  Tanggal  1 Desember 2016

http://kumpulanpemakalah.blogspot.co.id/2014/10/sejarah-peradaban-islam-di-andalusia.htmlTanggal  1 Desember 2016

________________________________________

[1] Dedi Supriyadi M.Ag. Sejarah Peradaban Islam. Hlm 118

[2] http://kumpulanpemakalah.blogspot.co.id/2014/10/sejarah-peradaban-islam-di-andalusia.html  tanggal  1 Desember 2016

[3] Ibn Al-Atsir, IV 1965: 56

[4] Hitti, 1970: 494

[5] http://elconquistador123.blogspot.co.id/2015/05/makalah-islam-di-spanyol-andalusia.html 1 tanggal  1 Desember 2016

[6] Syed  Mahmudunnasir , 1981: 213). yang di kutip oleh Dedi Supryadi, Sejarah Peradaban Islam.

[7] Ahmad Salabi III 1965: 30. yang di kutip oleh Dedi Supryadi, Sejarah Peradaban Islam.

[8] Ibid.

[9] Ahmad Syalabi. yang di kutip oleh Dedi Supryadi, Sejarah Peradaban Islam, hlm 122

[10] yang di kutip oleh Dedi Supryadi, Sejarah Peradaban Islam

[11] http://kumpulanpemakalah.blogspot.co.id/2014/10/sejarah-peradaban-islam-di-andalusia.html  tanggal  1 Desember 2016