Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Prestasi Khulafaur Rasyidin

Ruang Kelas - Setelah kepemimpinan di gantikan oleh Khulafaur Rasyidin banyak sekalai prestasi yang ditorehkan oleh ke 4 pemimpin tersebut, taukah kalaian apa aja perstari Khulafaur Rasyidin semenjak diberikan amanat tersebut? Jika kalian belum mengetahui simak penjelasan berikut ini mengenai Prestasi Khulafaur Rasyidin;

1. Perluasan wilayah

Pemerintahan Khulafaur Rasyidin berlangsung Selama kurang lebih 30 tahun dimulai dari Khalifah Abu Bakar As Sidiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan dan Ali Bin Abi Thalib. Pada masanya banyak kebijakan yang menyebabkan umat islam mangalami kemajuan.

Semanggat untuk berdakwah menyebarkan agama Islam di kalangan para sahabat Rusulillah Saw sangat tinggi, sehingga dalam kurun waktu yang begitu singkat Islam sudah berkembang ke seluruh jazirah Arab bahkan sampai ke belahan dunia. Pada masa inilah dianggap sebagai generasi terbaik dalam sejarah perkembangan umat Islam.

Perluasan wilayah Dakwah Islam pada masa Abu Bakar as-Sidiq Khalifah Abu Bakar As Sidiq mulai menyebarkan ajaran Islam ke wilayah yang lebih luas lagi setelah situasi sosial politik masyarakat Islam dirasa stabil.

Tiga hal yang menjadi pegangan utama para da’i atau tentara Islam saat memasuki daerah baru adalah pertama dianjurkan masuk Islam, maka jiwa serta hartanya akan dilindungi. Kedua boleh tidak masuk Islam, tetapi membayar jizyah (pajak) maka jiwa dan hartanya dilindungi. Ketiga jika menantang, mereka akan diperangi. Ketiga hal itulah yang membuat para da’i atau tentara Islam disambut dengan penuh suka cita ketika memasuki suatu wilayah baru.

Pada masa khalifah Umar bin Khattab terjadi perluasan dakwah Islam secara besar-besaran dan dikenal sebagai periode Futuhat Al-Islamiyah. Secara berturut-turut dakwah Islam sampai ke Suriah, Persia, dan Mesir. Pada waktu itu Suriah merupakan pusat perdagangan yang penting. Oleh karena itu Umar bin Khathab berusaha keras untuk memperluas wilayah dakwahnya. Wilayah Suriah memilki beberapa kota yang menjadi pusat kekuatan Romawi timur (Bizantium) yang beragama Kristen. Beberapa kota tersebut adalah Damaskus, Yordania, Yerusalem, Hims dan Antiokia. Saat itu Damaskus dapat ditaklukan oleh orang Islam.

Wilayah dakwah Islam pada masa khalifah Umar bin Khahtab begitu luas hingga Afrika Utara, Armenia dan sebagian wilayah Eropa Timur. Guna memudahkan jalannya pemerintahan, khalifah Umar bin Khattab membagi wilayah Islam menjadi delapan provinsi serta menunjuk seorang gubernur untuk memerintah pada wilayah provinsi tersebut.

Perluasan Dakwah Islam pada masa Khalifah Usman binAffan: Pertama Perluasan ke Khurasan, Usman bin Affan mengutus Sa’ad bin Ash dan Huzaifah bin Yaman memimpin pasukan Islam ke Khurasan. Kedua Perluasan ke Armenia, Salman Rabiah Al-Bahili diutus Usman bin Affan berdakwah ke Armenia. Sebagian besar rakyat Armenia saat itu menyambut tentara Islam dengan sukacita.. Ketiga Perluasan ke Tunisia Usman bin Affan memerintahkan Abdullah bin Sa’ad untuk menaklukan Tunisia yang telah dikuasai Romawi. Dengan bantuan rakyat Tunisia akhirnya daerah tersebut dapat dikuasai pasukan Islam. Keempat Penaklukan Rai dan Azerbaijan dan Kelima Perluasan dakwah Islam ke Amuriah dan Cyprus.

2. Kodifikasi al Qur’an

Kodifikasi al Qur’an pada periode Khulafayr Rasyidi dilakukan 2 kali yaitu; yang pertama pada masa kekhalifahan Abu Bakar as Sidiq, yang kedua pada masa kekhalifahan Usman bin Affan. Kodifikasi al Qur’an pada kedua kekhalifahan tersebut dengan tujuan dan latar belakang sedikit berbeda.

Kodifikasi al Qur’an pada masa Abu Bakar as Sidiq, Usaha ini dilaksanakan atas saran Umar bin Khatab yang saat itu menjadi penasehat utama Khalifah. Umar bin Khathab mengemukakan beberapa alasan, salah satunya adalah banyaknya para penghafal Al – Qur’an yang meninggal dalam perang Yamamah.

Kodifikasi al Qur’an pada masa Usman bin Affan, Pengumpulan dan penulisan Al Qur’an disebut Mushaf Usmani atau al Imam. Himpunan Al Qur’an digandakan menjadi empat buah oleh Zaid bin Tsabit dibantu oleh Abdullah bin Zubair, Said bin Ash dan Abdurrahman bin Haris.Dari empat mushaf tersebut didistribusikan ke beberapa wilayah; Makkah, Suriah, Basra dan Kuffah. Kodifikasi al Qur’an pada masa Khalifah Usman bin Affan atas saran Hudzaifah bin Yaman. Hal ini disebabkan banyak terjadi perselisahan tetang cara baca dan susunan surat dalam al Qur’an.

3. Memerangi Nabi Palsu dan para pembangkang

Pada masa itu beberapa suku Arab yang berasal dari Hijaz dan Nejed menyatakan murtad atau membangkang kepada khalifah baru dan sistem yang ada. Suku – suku tersebut menyatakan bahwa mereka hanya memiliki perjanjian dengan Nabi Muhammad Saw. Oleh karena itu, kewafatan Nabi Muhammad Saw menjadi alasan sehingga perjanjian tersebut tidak berlaku lagi. Ada pula yang menolak membayar zakat. Sebagian golongan yang lain kembali memeluk agama dan tradisi lamanya, yakni menyembah berhala. 

Khalifah Abu Bakar As Sidiq memandang gerakan itu sangat berbahaya karena hampir diseluruh jazirah Arab muncul gerakan itu. Menghadapi keadaan tersebut, Khalifah Abu Bakar As Sidiq bersikap tegas. Di balik ketegasannya, khalifah Abu Bakar As Sidiq tetap berpesan kepada para panglimanya untuk mengadakan pendekatan secara persuasif atau damai.

Sebagian kaum murtad ada yang menerima ajakan damai dan kembali tunduk kepada hukum Islam. Namun, ada juga yang tak mau berdamai dan memilih berperang. Mereka dipimpin oleh orang – orang yang mengangkat dirinya sebagai Nabi. Mereka adalah nabi – nabi palsu yang berusaha menghancurkan Islam, diantaranya : 1)Aswad Al Ansi, 2)Tulailah bin Khuwalid Al – Asadi, 3)Malik bin Nuwairah, dan 4) Musailamah Al – Kazab.

3. Pembenahan Administrasi Negara

Khalifah Umar bin Khattab membentuk Baitul Mal dan Dewan Perang. Baitul Mal bertugas mengurusi keuangan negara, sedangkan Dewan Perang bertugas mencatat administrasi ketentaraan. Khalifah Umar bin Khatab memilih orang yang jujur untuk bertugas di Baitul Mal. Para pegawai pemerintahan dan tentara digaji dari Baitul Mal yang disesuaikan kedudukannya. Beliau adalah orang yang pertama kali memperkenalkan sistem penggajian bagi pegawai pemerintahan. Selain itu Khalifah Umar bin Khattab memberi santunan dari Baitul Mal kepada seluruh rakyatnya.Pada masa Umar bin Khattab, kemakmuran dapat dinikmati rakyat dari seluruh pelosok negeri.

4. Penetapan Kalender Hijriayah

Khalifah Umar bin Khattab menetapkan permulaan tahun Islam pada saat Nabi Muhammad hijrah dari Makkah ke Madinah. Hal itu disebabkan hijrah merupakan titik balik kemenangan Islam. Hijrah juga menandai dua periode dakwah Islam. Periode dakwah sebelum Nabi Muhammad SAW Hijrah disebut periode Makkah, sedangkan periode dakwah setelah beliau hijrah dikenal sebagai periode Madinah. Demikian pula pembagian surah-surah Al-Qur’an yang turun sebelum hijrah disebut surah-surah Makkiyah, sedangkan yang turun setelah hijrah disebut surah Madaniyah. 

5. Dewan Pemilihan Khalifah

Khalifah Umar bin Khathab membentuk dewan yang akan mencari penggantinya. Dewan tersebut beranggotakan enam orang sahabat yang saat itu dianggap paling tinggi tingkatannya. Keenam anggota dewan itu adalah Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Talhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, dan Sa'ad bin Abi Waqqas.

6. Pembentukan Angkatan Laut

Khalifah Usman bin Afan membentuk angkatan laut atas usulan dari Muawiyah bin Abu Sofyan yang saat itu jadi Gubernur Suriah. Tujuan dibentuknya angkatan laut adalah untuk melindungi wilayah Afrika, Siprus hingga Konstantinopel yang banyak diliputi lautan. Dalam perkembangannya, angkatan laut itulah yang kelak akan membawa misi dakwah Islam hingga ke daratan Eropa bahkan sampai Indonesia.

7. Ilmu Nahwu

Pada masa pemerintahan Khalifah Ali bin Thalib, penulisan huruf hijaiyah belum dilengkapi dengan tanda baca, seperti kasrah, fathah, dammah,dan syaddah. Hal itu menyebabkan banyaknya kesalahan bacaan teks Al-Qur’an dan Hadits di daerah-daerah yang jauh dari Jazirah Arab.

Untuk menghindari kesalahan fatal dalam bacaan Al-Qur’an dan Hadis, Khalifah Ali bin Abi Thalib memerintahkan Abu Aswad Ad-Duali untuk mengembangkan pokok-pokok ilmu nahwu, yaitu ilmu yang mempelajari tata Bahasa Arab. Keberadaan ilmu nahwu diharapkan dapat membantu orang-orang non Arab dan mempelajari sumber utama ajaran Islam, yaitu Al-Qur’an dan Hadis.

8. Renovasi Masjid Nabawi

Pada masa kepemimpinannya Masjid Nabawi dibongkar dan dibangun kembali dengan ukuran yang lebih luas dan lebih indah.

9. Mengganti Pejabat yang Korup

Khalifah Ali bin Abi Thalib mengiginkan sebuah pemerintahan yang efektif dan efisien. Oleh karena itu, beliau kemudian mengganti pejabat-pejabat yang kurang cakap dalam bekerja.

Memberantas korupsi dan penindasan. Dengan cara menegakkan keadilan yaitu dengan membuat SOP dalam hal-hal yang terkait dengan tugas jaksa, hakim, dan penegak hukum lainnya. Melakukan kontrol pasar dan memberantas para pedagang licik, penimbun barang dan pasar gelap

Jadi, ada 9 poin yang menandakan kesusksenan para Khulafaur Rasyidin selama menjadi Khalifah banyak nili-nilai kesuksenan Khalifah yang hingga saat ini kita rasakan. Penulis sebagi bahan rujukan melihat dari buku yang di terbitkan oleh kemntrian agama Republik Indonesia, kebih lanjutnya baca buku Sejarah Kubudayan Islam Kelas 7 Direktorat KSKK Madrasah Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementrian Agama Republik Indonesia 2019.