Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kondisi Politik Arab Pra Islam

Ruang Kelas - Sebelum Islam datang, bangsa Arab di pengaruhi oleh tiga kekuatan politik, yaitu kekaisaran Byzantium, kekaisaran Persia yang memeluk agama Zoroaster, serta Dinasti Himyar yang berkuasa di Arab bagian selatan. Bgai siswa/i MTs mari kita pelajari dan telaah kondisi politik Arab pra Islam, berikt penjelasnnya.

Kondisi politik jazirah Arab terpengaruhi oleh dua hal, yaitu interaksi dunia Arab dengan kekaisaran Byzantium dan Persia. Kedua, persaingan antara Yahudi dan Zoroaster.

Kekaisaran Byzantum atau disebut juga Kekaisaran Romawi Timur ini berpusat di ibu kota Konstantinopel, dan di kuasai oleh kaiasar-kaisar yang merupakan pengganti kaisar romawi kuno setelah runtuhnya kekaisaran Romawi Barat. Pada abad ke 7 imperium ini telah meliputi Asia kecil, Siria, Mesir dan sebagian daerah Italia, serta sejumlah wilayah pesisir Afrika.

Kondisi Politik Arab Pra Islam

Sedangkan Kekaisaran Persia adalah kekasiaran Persia Pra-Islam terahir dipimpin oleh Dinasti Sassania (sasanid) mempunyai wilayah Iran, Irak, Armenia, Afganistan, Turki Bagian Timur, dan sebagian India, Suriah, Pakistan, Kaukasia, Asia tengah dan Arabia.

Bangsa arab terdiri dari beberapa suku yang sangat fanatik yang berlebihan dan loyal pada pemimpin suku. Tidak jarang, peperangan terjadi antar suku. Seperti perang fujjar yang terjadi 15 tahun sebelum Rasul di utus. Perang Fujjar merupakan perang saudara yang terjadi beberapa kali. Pertama perang antara suku Kinanah dan Hawazan, kemudian suku Quraisy dan Hawazan serta suku Kinanah dan hawazan lagi.

Di Jazirah arab juga terdapat beberapa kerajaan yang pernah ada diantaranya :

Kerajaan Kindah (480-529 SM) 

Kerajaan Kindah adalah satu-satunya kerajaan yang berdiri di tengah-tengah Jazirah Arab di antara hukum yang diatur berdasarkan kabilah. Raja pertama kerajaan ini bernama Hajar Akil al-Mirar. Dia tunduk di bawah kerajaan Himyar di Yaman. Cucunya yang bernama Harits bin ‘Amr berhasil meluaskan pengaruhnya ke Hirah. Namun, kerajaan mereka hancur dan kembalilah kerajaannya pada kehidupan kabilah. Namun, kerajaan Kindah umurnya tidak lama. Penyair yang bernama Imruul Qais salah seorang pengarang syair-syair masa jahiliah menisbatkan dirinya pada raja-raja Kindah. Dia telah berusaha untuk membangun kembali kerajaan leluhurnya, namun gagal.

Kerajaan Ma’in dan kerjaan Qatban 1200 SM-700 SM) 

Kedua kerajaan ini hidup di satu zaman. Keduanya adalah kerajaan paling awal di Yaman. Namun, sejarah tentang kedua kerajaan itu sangatlah sedikit.

Kerajaan Saba’ 

Kerajaan Saba’ ini berdiri setelah runtuhnya kerajaan Ma’in dan Qatban. Kerajaan Saba’ juga meliputi Hadharmaut. Ibukotanya adalah Ma’rab. Kerajaan ini menjadi terkenal disebabkan dua hal. Pertama, adanya Ratu Bilqis. Kisah tentang ratu ini dengan Nabi Sulaiman disebutkan dalam surah an-Naml. Kedua, Bendungan Ma’rab yang besar.

Bendungan ini menjadikan Yaman menjadi sebuah negeri yang makmur dan sejahtera. Namun, kemudian bendungan ini hancur. Maka, terjadilah sebuah bencana air bah yang dahsyat. Akhirnya, penduduk setempat banyak yang pindah ke wilayah utara. Peristiwa ini sekaligus menjadi tanda kehancuran Saba’ dan berdirinya kerajaan Himyar. Diterangkan dalam Al-Qur'an Qs Saba yang artinya

Artinya : Sesungguhnya bagi kaum Saba´ ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan): "Makanlah olehmu dari rezeki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun". Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr (QS. Saba’ [34]: 15-16)

Kerajaan Himyar. 

Kerajaan ini berdiri setelah runtuhnya kerajaan Saba’ dan menjadikan Zhafar sebagai ibukotanya. Raja-rajanya menggelari dirinya dengan Tababi’ah. Saba’ dan Himyar meninggalkan peninggalan-peninggalan yang menunjukkan keagungan kemajuan yang dicapai dua kerajaan ini. Kerajaan ini kemudian semakin mundur di akhir-akhir pemerntahannya. Sehingga, Yaman diduduki oleh orang-orang Romawi dan disusul kemudian oleh Persia.

Pendudukan Romawi di Yaman 

 Dzunuwas raja Himyar yang memeluk agama Yahudi memberi pilihan kepada orang-orang Masehi Najran antara memeluk agama Yahudi atau mereka harus mati. Temyata mereka lebih baik memiliki mati daripada dipaksa harus memeluk agama Yahudi. Maka, dia segera menggali parit dan mereka dibakar di dalam parit itu. 

Sebagian mereka melarikan diri dan meminta bantuan kepada penguasa Habasyah yang menganut agama Kristen (an-Najasyi) yang kemudian meminta bantuan pada kaisar Romawi-pelindung agama Kristen. Kaisar kemudian mengirimkan kapal perang dan senjata. Maka, Najasyi mampu menaklukkan kota Yaman berkat komandannya yang bernama Arbath. Pada saat itu salah seorang pembantu dekatnya yang bernama Abrahah melakukan pemberontakan dan akhirnya membunuhnya. Maka, jadilah Abrahah penguasa di Yaman. Peristiwa ini terjadi pada saat hidupnya Abdul Mutthalib bin Hasyim, kakek Rasulullah.

Pendudukan orang-Orang Persia atas Yaman 

Salah seorang anak raja Himyar yang bernama Saif bin Dzi Yazan melarikan diri ke Persia. Dia meminta bantuan kepada orang-orang Persia untuk mcngeluarkan orang-orang Habasyah dari negerinya. Maka, mereka pun bergerak dan mampu mengalahkan orang-orang Romawi. 

Kisra Persia memerintahkan agar mengangkat Saif sebagai raja untuk seluruh Yaman. Setelah Saif terbunuh, Kisra mengirim Wahruz menjadi penguasa di Yaman dan tunduk di bawah pemerintahan Persia. Setelah Wahruz meninggal dia digantikan oleh anak-anak dan cucu-cucunya. 

Tatkala Rasulullah diangkat sebagai Rasul, penguasa Yaman asal Persia saat itu adalah Badzan-salah seorang keturunan Wahruz. Rasulullah mengajak Badzan untuk memeluk Islam, la menyambut ajakan itu dan masuk agama Islam.

Kerajaan Hirah 

Sejarah keamiran Hirah ini mulai sejak abad 111 M. dan terus berdiri sampai lahirnya Islam. Kerajaan ini telah berjasa juga terhadap kebudayaan Arab, karena warga negaranya, banyak mengadakan perjalanan-perjalanan diseluruh jazirah Arab terutama untuk berniaga, dalam hal itu mereka juga menyiarkan kepandaian menulis dan membaca. Karena itu mereka dapat dianggap sebagai pennyiar ilmu pengetahuan di jazirah Arab.

Kerajaan Ghassan 

Nama Ghassan itu berasal dari mata air di Syam yang disebut " Ghassan". Kaum Ghassan memerintah dibagian selatan dari negeri Syam dan dibagian utara dari jazirah Arab. Mereka telah mempunyai kebudayaan yang tinggi, dan menganut agama Masehi yang diterimanya dari bangsa Romawi dan merekalah yang memasukkan agama Masehi itu ke jazirah Arab.

Hijaz, 

Hijaz berbeda dengan negeri-negeri arab yang lain. Negeri Hijaz belum pernah dijajah, diduduki dan dipengaruhi negara-negara asing. Hal itu dikarenakan letak geografis dan negeri miskin, sehingga tidak menarik negara-negara lain untuk menjajahnya.

Kota terpenting di daerah ini adalah Makkah, tempat ka'bah berada. Pada awalnya, Makkah dan Ka'bah dikuasai oleh Nabi Ismail, kemudian putra sulungnya Nabit, dan dilanjutkan oleh penguasa-penguasan kabilah Jurhum. Kemudian suku Jurhum diganti oleh suku Khuza'ah, yang datang dari Yaman setelah runtuhnya bendungan Ma'rib, dan berkusa di Makkah selama 300 th.

Dalam abad V M, Suku Quraisy merebut kekuasaan Makkah dan Ka'bah dari Khuza'ah. Makkah mengalami kemajuan dibawah kekuasaan Suku Quraisy. Untuk mengurus Makkah dan mengamankan para penziarah yang datang ke kota Makkah, suku Quraisy mendirikan semacam pemerintahan. Selain itu, suku Quraisy mangatur urusan yang berkenaan dengan ka'bah. Ada sepuluh (10) jabatan tinggi yang dibagikan kepada kabilah dari suku Quraisy yaitu :

a. Hijabah (penjara kunci ka’bah)

b. Siqayah (penjara air mata Zam zam)

c. Diyat (Kekuasaan hakim sipil dan criminal)

d. Sifarah (kuasa usaha Negara atau duta)

e. Liwa (jabatan ketentaraan)

f. Rifadah (pengurus pajak bagi fakir miskin)

g. Nadwah (jabatan ketua dewan)

h. Khaimman (pengurus balai musyawarah)

i. Khazinah (jabatan administrasi keuangan)

j. Azlim (penjaga panah peramal) untuk mengetahui pendapat para dewa-dewa.

Sumber : 

Buku Sejarah Kubudayan Islam Kelas 7 Direktorat KSKK Madrasah Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementrian Agama Republik Indonesia 2019.