Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Biografi Ibnu Rusyd

Biografi Ibnu Rusyd

Ruang Kelas - Biografi Ibnu Rusyd merupakan tokoh filsafat muslim yang muncul di belahan barat setelah Ibnu Thufail adalah Ibnu Rusyd. Nama lengkapnya adalah Abu Al-Walid Ahmad  Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Rusyd.  lahir di Cordova, Andalus pada tahun 520 H/ 1126 M, keluarganya terkenal dalam ilmu fiqih. Ayah dan kakeknya pernah menjadi kepala pengadilan di Andalusia. Iya hidup dalam keluarga akademis ayahnya dan kakeknya seorang ahli fiqih.

Hal itu terbulti, ibnu rusyd bersama-sama merevisi buku Imam Malik, Al-Muwaththa, yang dipelajarinya bersama ayahnya Al-Qasim dan dihapalnya. Dia juga mempelajari matematik, fisika, astronomi, logika,  filsafat dan ilmu pengobatan.

Guru-guru yang dalam ilmu-ilmu tersebut tidak terkenal, tetapi secara keseluruhan  Cordova terkenal sebagai pusat studi-studi filsafat. Adapun Seville terkenal karena aktivitas-aktivtas artistikanya. Cordova pada saat itu menjadi saingan bagi Domaskus, Bagdad, Kairo, dan kota-kota besar lainyadi negara-negara islam di timur.

Ibnu Rusyd berasal dari keluarga fiqih maka jabatan pertama yang ia raih adalah sebagi Hakim. Hal itu terbukti pada 565 H/ 169 M, ia diangkat sebagai qadhi Seville, yang menjadi ibu kota Andalusia. Ia kembali ke Cordoba sepuluh tahun kemudian sebagai qadhi, seranya tetap sering mengunjungi Seville dan Marrakesh. Setelah diangkat untuk masa jabatan kedua sebagai qadhi Seville pada 575 H/1179 M, ia menjadi qadhi kepala kota Cordoba tiga tahun kemudian.

Beberapa bulan sebelumnya, ia menggantikan Ibnu Thufail sebagai Dokter sang sultan, dan setelah Abu Yusuf naik yakhta, saudara dari pengusaha sebelumnya, pada 580 H/1184 M, ia hidup didekatnya dan menjadi teman akrab. Dalam upacara-upacara kekhalifahan, Ibnu Rusyd secara simbolis ditempatkan di tempat yang tertinggi dalam hierarki Al-Muwahhidun.

Keterkenalan ibnu rusyd dalam bidang filsafat diawali dalam peristiwa Khalifah Abu Yaqub yang menyuruh Ibnu Thufail, untuk menyuruh orang meringkas intisari filsafat Aristoteles. Sejak Ibnu Rusyd mampu merangkum dan meringkas pemikiran-pemikiran filsafat Yunani, Bouyges yang di kutipnya Ahmad Fuad Al-Ahwani, Ibnu Rusyd layak dibuat sebagai “jurus” dan dengan sebutan itulah, dia dikenal oleh masyarakat Eropa abad pertengahan. Dante dalam karyanya Divine Comedy membuat nama Ibnu Rusyd, dan Galen, serta menjulukinya “juru Ulas yang agung”.

Dan di negara-negara eropa lain, ibnu rusyd terkenal dengan nama Exainer (Asy-Syarih) atau juru Tapsir. Maksudnya juru tafsir filsafat Aristoteles . sebagai juru tafsir, dalam bahsa Ahmad fuad Al-Ahwani, martabatnya tidak lebih rendah Alexander d’Aphaodise (filsuf yunani yang menafsirkan filsafat aristoteles pada abad ke-2 M) dan Thamestius.

Dengan realitas yang dialami sebagai qadhi, doktor, dan didukung oleh berbagi penguasaan ilmu, seperti matematika, fisika, astronomi, kedokteran, logika, dan filsafat. Ibnu Rusyd menjadi ulama filsafat yang sulit di tandingi. Kehendaknya bisa dilihat dari berbagai karyanya yang di tulis, meskipun di akhir hidupnya, Rusdy mendapat tuduhan besar (mohnah) sehingga ia dibuang dari tanah kelahirannya.

Tuduhan yang dilontarkanya kepadanya berkenaan dengan penulisanya dalam beberapa bukunya mengenai pengakuannya bahwa dia telah melihat jerapah didalam taman raja orang-orang barat. Dalam pembelaannya Ibnu Rusyd mengatakan bahwa dia telah menulis “raja dua negri”.

Kisah kedua mengumumkan, dia telah menulis bahwa venus itu suci. Kisah ketiga menumumkan, dia menyangkal kebenaran historis mengenai orang-orang yang disebut-sebut dalam Al-Quran. Hal itu mengakibatkan Ibnu Rusyd bukan saja dihukum  buang, tetapi juga tulisan-tulisan dibakar di muka umum.

Sebuah manifesto yang menentang filsafat dan para filsafat di keluarkan dan disebarkan di setiap tempat tapi di Andalusia dan Marrakusy, yang melarang studi-studi yang di anggap membahayakan memperintahkan pembakaran semua buku yang berhubungan dengan ilmu-ilmu semacam itu, dan Al Mansur, sekembalinya dari marrakusy, mengampuni dan memanggilnya kembali. Ibnu rusyd pergi ke Marrakusy dan dia meninggal pada tahun 595 H/1198 M. Pada usia usia 72 tahun menurut perhitungan Masehi dan 75 tahun menurut perhitungan Hijrah.