Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Perkembangan Bidauang Sosial Budaya Bani Umayyah

Bidang sosial dan budaya

Masa kejayaan peradaban islam Pada Masa Daulah Umayyah kita bisa dilihat dari kemajuan dalam bidang Seni dan Budaya. Kemajuan dalam bidang Seni dan Budaya perlu kita pelajari untuk menambah wawasan kita serta mengetahui nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

Adapun perkembangan kemajuan Daulah Umayyah dalam bidang seni dan budaya adalah sebagi berikut

Bahasa Arab

Bahasa Arab berkembang luas ke berbagai penjuru dunia dan menjadi salah satu bahas resmi internasional selain Bahasa inggris

Mata Uang

berbeda dari khlaifah sebelumnya, salah satu khalifah pada masa Daulah Umayyah telah berhasil menciptakan dan menggunakan mata uang sendiri. Abdul Malik adalah khalifah yang mencetak sendiri pada tahun 659 M dengan memaklai kata dan tulisan Arab, ia mencetak mata uang yang bertulisan la illallah dan di sebelahnya ditulis kalimat Abdul Malik.

Kesenian

Ada tiga kontribusi Daulah Umayyah dalam bidang kesenian yaitu Majelis sastra, Arsitektur, dan Seni kaligrafi, berikt adalah penjelasnnya

Majelis Sastra

Majelis sastra adalah tempat atau balai pertemuan untuk membahas kesastraan dan tempat berdiskusi mengenai urusan politik yang disampaikan dan dihiasi dengan indah. Majelis ini hanya untuk diperuntukan bagi sastrawan dan ulama terkemuaka.

Arsitektur 

Perkembangan arsitektur tidak terlepas dari peranan khalifah. Para khalifah Umayyah amat menyongkong perkembangan seni ini. Misalnya, menera diperkenalkan oleh Muawiyyah. Kubah Karang  (Kubah as-Sakhra) di Yerussalem yang didirikan oleh Abdul Malik pada tahun 695 M merupakan salah satu contoh paling cantik dari hasil karya arsitektur muslim zaman permulaan. Bangunan ini merupakan masjid pertama yang ditutup dengan sebuah kubah. Merenovasi Masjid Nabawi. Membangun Istana Qusyr Amrah dan istana Qasr al-Musatta yang digunakan sebagai peritirhatan di padang pasir.

Seni Kaligrafi

Salah satu seni yang berkembang pada masa Daulah Umayyah adalh seni tulis

Kaligrafi. Seni Kaligrafi sudah ada sejak zaman Khulafaurrasydin. Pada masa itu gaya kaligrafi adalah gaya kufi sederhana. Seiring meluasnya Islam dan berkembangnya pemikiran di dalam dunia Islam, banyak masyarakat islam yang perhatian terhadap seni tulis-menulis. Mereka menciptakan gaya-gaya baru dalam dunia kaligrafi.

Gaya penulisan khat kufi bercirikan kaku dan bersudut-sudut. Pada masa pemerintahan Umayyah diperoleh bentuk khat kufi yang semakin elegan dan cantik. Selain gaya kaku tersebut, muncul gaya tulisan yang kursif (lentur, dengan lekukan huruf yang elastis).

Seorang ahli khat pada masa bani Umayyah bernama Qutbah al-Muharrir. Ia memiliki bakat yang luar biasa dalam mengembangkan gaya tulisan kursif tersebut. Iamenambahkan jenis-jenis tulisan utama pada masa itu tumar, jalil, nisf, dan tsuluts.

Meskipun pada masa itu terdapat gaya-gaya lain dislamping keempat gaya tersebut, yang berpengaruh adalah gaya tumar dan jalil. Tulisan kursif tumor sepanjnag periode Daulah Umayyah banyak digunakan dan meluas pemakaiannya, terutama untuk komunikasi tertulis khalifah kepada amir-amir dan penulisan dokumen istana. Tulisan tumar murni berciri tegak luas, sedangkan jalil yang hamper semua ukurannya, lebih miring sedikit dengfan huruf yang sebagaimana besar lebih menarik.