Biografi Abu Bakar Ash Shiddiq
Siapa yang tidak mengetahi tentang Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq.dijelaskan dalam buku Tarikh Khulafa karya Imam As-Suyuthi, ia bernama Abdullah bin Abi Quhufah bin Amir bin Amar bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taym bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib, Al-Qurasyi. At-Tamimi. Nasabnya bertemu sampae Rasullulah di Kakeknya, Murrah. ;
Imam An-Nawwawi dalam bukunya At-Tabdzid berkata, apa yang kami sebutkan bahwa nama Abu Bakar Ash-Shiddiq adalah Abdullah adalah nama yang benar dan mashur. Ada juga yang menyebutkan namnya adalah Al-Atiq. Namun yang bener ialah apa yang telah disepakati oleh para ulama bahwa Atiq itu bukan nama dia, Atiq adalah nama gerlarnya, karna dia lepas dari neraka sebagaimana yang terdapat pada Imam At-Tarmidzi. Juga disebutkan bahwa dia mendapatkan gelar itu diberikan karna ia memiliki wajah rupawan sebagaimana dikatakan oleh Musah’ab bin Zubair, LAits bin sa’ad dan sejumlah orang yang lain. Juga dikatakan bahwa dia mendapaat gelar itu karna disislsilahnya keturunnya tidak ada mengadung aib.
Dia dilahirkan dua tahun dua bulan setelah kelahiran Rasullulah. Dan meninggal dalam usia enam puluh dua tahun sebagaimana usia Rasulullah.
Ibnu Katsir berkata, adapun hadits yang diriwayatkan oleh Khalifah bin Al-Khayyatah dan Yazid bin Al-Asham bahwa Rasulullah berlata kepada Abu Bakar, “Siapakah yang lebih tua, saya atau kah kamu?” Abubakar berkata “engkau lebih besar, tetapi saya lebih tua darimu” adalah mursal gharib . sedangkan yang masyhur adalah kebaiknnya. Sedangkan yang masyhur adalah kebaiknnya. Perkatan itu benar, namun bukan untuk Al-Abbas dan bukan untuk Rasulullah.
Dia dibersarkan di Makkah dan tidak pernah keluar dari Makkah kecuali untuk tujuan dagang dan bisnis. Dia memiliki kekayan dan harta yang banyak dan kpribadian yang sangat menarik, memiliki kebaikan yang sangat banyak dan sering melakukan perbuatan-perbuatan terpuji.
An-Nawawi berkata: dia termasik tokoh Qurayisy di masa Jahiliyah, orang yang selalu diminta nasihat dan pertimbangnnya, sangat di cintai dikalangan mereka, sangat tau kode etik dikalangan mereka, takala islam datang, dia mengedepankan Islam atas yang lain, dan dia masuk Islam dengan sempurna.
Zubair bin Bakkar dan Ibnu Asakir meriwayatkan dari Ma’ruf bin Kharbudz dia berkata: Sesungguhnya Abu Bakar Ash-Shiddiq adalah salah satu dari sepuluh orang Qurysi yang kejayannya di masa Jahaliyah bersambung hingga zaman Islam. Dia menerima tugas untuk melaksanakn diyat (tebusan atas darah kematian) dan penarikan hutang. Ini terjadi karna orang-orang Quraisy tidak memiliki raja dimana mereka hanya mengembalikan semua perkaranya itu pada raja itu. Pada setiap kabilah di kalangan Quraisy, ada satu kekuasan umum yang memeiliki kepala suku dan kabilah sendiri. adapun tugas dan kewenangan yang ada pada Bani Hasyim adalah memberi makan dan minum kepada orang yang berkunjung ke Ka’bah, artinya tidak ada seorangpun yang makn dan munum kecuali dari makanan dan minuman mereka. Sedangan untuk Bani Abdud Dar adalah menjaga pintu masuuk Ka’bah , memberikan bendera dan mengadakan pertemuan. Artinya ialah, tidak seorang pun yang masuk Ba’bah kecuali memiliki izinnya. Jika orang-orang Quraisy mengibarkan bendera maka orang-orang dari Bani Abdud Darlah yang bertugas memancangkan. Jika mereka melakukan pertemuan, maka semua urusan pertemuan itu ditanggung dan kelola oleh mereka. Dan pertemuan yang diadakan harus di Dar Nadwah, dan tidak dilakukan kecuali melalui pertemuan di tempat itu, itulah tugas dari dari Bani Abdud Dar.