Sejarah Berdirinya Daulah Abbasiyah
Sejarah berdirinya Daulah Abbasiyah tidak dapat terlepas dari perjalanan sejarah Daulah Umayyah. Berdirinya Daulah Abbasiyah merupakan pase ke dua peradaban Islam yang bentuk pemerintannya monarki.
Pada awal terbentuknya, Daulah Umayyah mengalami masa kejayaan. Beragam prestasi mampu dicapai pemerintah Daulah Umayyah, keadaan ini berlangsung hingga masa pemerintahan khalifah al Walid bin Abdul Malik.
Kemunduran Daulah Umayyah makin tampak. Sepeninggal khalifah Hisyam bin Abdul Malik, kemunduran itu semakin tampak. Kekacauan terjadi dimana-mana, pertikaian internal keluarga tak terhindarkan.
Dari perstiwa tersebut mengantarkan berdirinya Daulah Abbasiyah setelah sepeninggalan Dinasti Umayyah yang ketika itu dalam keadan terpuruk yang mengakibatkan revolusi Abbasiyah,
Terbentuknya Daulah Abbasiyah disebabkan beberapa faktor pendukung. Antara lain :
- Perpecahan internal keluarga Daulah Umayyah dan kekisruhan politik dalam negeri.
- Munculnya gerakan perlawanan terhadap pemerintah Daulah Umayah yang dilakukan oleh : kelompok Mawali, kelompok Dahaq bin Qais Asy-Syaibani, dan kelompok Syiah yang menilai tampuk kekuasaan khalifah adalah hak keturunan Ali bin Abi Thalib dan ingin menuntut balas atas terbunuhnya Husain bin Ali di Karbala.
- Perpecahan kelompok suku Arab Utara dan Arab Selatan.
- Kekecewaan Ulama dan tokoh agama kepada Khalifah Marwan bin Muhammad yang dinilai tidak memiliki sikap negarawan yang baik.
- Wafatnya Khalifah Marwan bin Muhammad (khalifah terakhir Daulah Umayyah) setelah kalah dalam pertempuran di tepi sungai Zab, Irak di tahun 132 H/750 M.
Proses Berdirinya Daulah Abbasiyah
Babak ketiga dalam drama besar politik Islam ditandai dengan berdirinya Daulah Abbasiyah, mereka menyebut dirinya dengan Daulah. Menandakan sebuah era baru, dan memang benar-benar menjadi era baru. Dinamakan Abbasiyah, karena pendiri Daulah ini merupakan keturunan Abbas bin Abdul Muthalib, paman Nabi Muhammad Saw.
Daulah Abbasiyah berkuasa dalam rentang waktu yang panjang selama 550 tahun (750 – 1258 M). Berpusat di Baghdad, Irak sebagai ibu kota, wilayah kekuasaan Daulah Abbasiyah membentang luas meliputi Asia Barat, Asia Selatan, Afrika Utara hingga Eropa.
Lembar sejarah dari proses berdirinya Daulah Abbasiyah tidak terlepas dari sosok keluarga Bani Abbas bernama Ali bin Abdullah. Sebagai sepupu Rasulullah Saw, ia merasa yang paling berhak menjadi pemimpin setelah Khulafa’ur Rasyidin.
Ali bin Abdullah melakukan propaganda anti Daulah Umayyah, ia mencoba meraih simpati masyarakat luas dengan menamakan gerakan propagandanya sebagai keluarga Bani Hasyim. Tetapi sebelum usahanya itu terwujud, Ali bin Abdullah wafat di tahun 124 H/742 M.
Ambisi Ali bin Abdullah selanjutnya dilanjukan oleh putranya yaitu Muhammad bin Ali. Dalam rangka mewujudkan cita-citanya itu ia menjadikan kota Kuffah dan Khurasan sebagai basis gerakan anti Daulah Umayyah. Di kota Khurasan Muhammad bin Ali mendapat dukungan dari pemimpin masyarakat Khurasan yaitu Abu Muslim al Khurasani. Namun, Muhammad bin Ali lebih dulu wafat di tahun 127 H/745 M sebelum cita-citanya meraih kekuasaan terwujud.
Ibrahim bin Muhammad bertekad melanjutkan perjuangan para pendahulunya sepeninggal Muhammad bin Ali. Gerakan yang dilakukan Ibrahim bin Muhammad mendapat perhatian khusus dari Khalifah Marwan bin Muhammad (Khalifah terakhir Daulah Umayyah) dan menganggapnya sebagai ancaman negara. Untuk meredam gerakan Ibrahim bin Muhammad, pada tahun 128 H/746 M Ibrahim bin Muhammad tertangkap oleh pasukan Daulah Umayyah dan wafat dalam pengasingan.
Wafatnya Ibrahim bin Muhammad membuat keluarga Bani Abbas semakin gencar melakukan pemberontakan. Dibantu oleh Abu Muslim Al-Khurasani, Abu Abbas As-Saffah dan Abu Ja’far Al-Mansyur melakukan penyerangan terhadap kota-kota penting Daulah Umayyah dan menguasainya. Keadaan ini membuat Khalifah Marwan bin Muhammad tidak bisa berbuat apa-apa hingga ia terkepung di kota Damaskus, Syiria. Walaupun ia berhasil melarikan diri ke Yordania dan Palestina, Khalifah Marwan bin Muhammad tertangkap di kota Fustat, Mesir dan wafat di sana. Dengan wafatnya Khalifah Marwan bin Muhammad, maka berakhirlah era pemerintahan Daulah Umayyah.