Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Masuknya Islam di Pulau Kalimantan

Ruang Kelas - Masuknya Islam di Pulau Kalimantan tidak terlepas dari peran Islamisasi yang ada di Pulau Jawa, masuknya Islam di Kalimantan peran dari Sultan Demak yang membawa Islam ke Pulau Kalimantan.

Kedatangan Islam yang dibawa oleh Sultan Demak akan memberikan perubahan pada sosial politik didaerah tersebut, dari kondisi yang sebelumnya perlu kita pahami terlebih dahulu tentang bagaimana proses masuknya Islam di Pulau Kalimantan.

Mari kita telisik dari bebagai sumber yang ada tentang bagai mana peran Sultan Demak membawa Islam ke Pulau Kalimantan, banyak selaki rujukan yang menyatakan kehadiran Islam di Pulau Kalimantan, bangai mana proses masuknya Islam di Kalimantan berikut adalah Pembahasannya.

Masuknya Islam di Pulau Kalimantan

Proses Masuknya Islam di Kalimantan

Sejarah kedatangan Islam di Kalimantan Selatan pada abad ke-16 yaitu di kerajaan Daha (Banjar) yang beragama Hindu. kedatangan Islam di daerah itu tidak terlepas bantuan dari Sultan Demak, Trenggono.

Setelah raja Daha dan rakyatnya masuk Islam dan seluruh rakyatnya masuk Islam sehingga berdirilah kerajaan Islam Banjar, Pangeran Samudera merupakan Sultan pertama yang diberi gelar pangeran Suryanullah atau Suriansah.

Setelah raja pertama naik tahta, daerah-daerah sekitarnya mengakui kekuasaannya, yakni daerah Sambas, Batangla, Sukaciana, dan Sambangan. Sedangkan di Kalimantan Timur (Kutai) pada tahun 1575, Tunggang Parangan mengislamkan raja Mahkota.

Sejak baginda raja masuk Islam, terjadilah proses Islamisasi di Kutai dan sekitarnya. Penyebaran islam lebih jauh masuk ke wilayah-wilayah pedalaman yang dilakukan oleh putranya.

Di Maluku pada abad ke-10 dan ke-11 sudah ramai perniagaan rempah-rempah, terutama cengkeh dan pala yang dilakukan oleh para pedagang Arab dan Persia. Maka terjadilah sentuhan antara pedagang muslim Arab dan rakyat Maluku yang membentuk komunikasi dan membentuk komunitas Islam.

Dengan derasnya gelombang pedagang muslim dan atas ajakan Datuk Maulana Husain, di Ternate, Raja Gafi Bata menerima Islam dan namanya berganti menjadi Sultan Zaenal Abidin. Seangkan di Tidore, datang seorang pendakwah yang bernama Syekh Mansur dari tanah Arab. Raja Tidore yang bernama Kolano masuk Islam setelah di ajak oleh Syekh Mansur dan namanya diganti menjadi Sultan Jamaluddin.

Di Ambon, Islam datang dari Jawa Timur (Gersik) yang berpusat di kota pelabuhan Hitu pada tahun 1500 M. Namun, pada tahun 1522 M Portugis melancarkan Kristenisasi di Ternate namun usahanya tidak banyak berhasil. Pada masa Sultan Baabullah (1570-1583), benteng pertahanan Portugis di Ambon ditaklukan.

Di Sulawesi, Raja Gowa-Tallo, I Mangarangi Daeng Maurobia, atas ajakan Daruk Rianang masuk Islam pada tahun 1605 dengan gelar Sultan alauddin di Talo Raja I Malingkon Daeng Nyonri Kareng Katangka pada pada tahun yang sama masuk Islam dengan gelar sultan Abdullah Awal Islam setelah itu, Islam tersebar ke Luwu, Waio (1610); Soppengadan Bone (1612). Diatas merpakan rangkayai masuknya silam di daerah Kalimantan, Maluku, dan Sulawesi dari tiga daerah tersebut mempunyai riwayat sejarah yang berbeda.